VIVAnews - Baru saja dideklarasikan hari ini, The Australian Sex Party (Partai Seks Australia) langsung dikecam sebagian masyarakat. Bahkan suatu kelompok aktivis umat Kristen sudah mengeluarkan kecaman beberapa saat sebelum Partai Seks dideklarasikan.
Australian Christian Lobby, demikian nama kelompok tersebut, mengganggap Partai Seks Australia mendukung eksploitasi dan menurunkan martabat perempuan melalui pornografi dan prostitusi. Seperti dikutip AAP, kelompok tersebut juga mengimbau para partai politik lain untuk menempatkan Partai Seks di urutan terakhir pada kartu how-to-vote. Ini untuk mencegah mereka mendapatkan kursi di parlemen, baik di tingkat pusat maupun daerah, melalui pemilihan umum.
“Pauline Hanson saja ditaruh di pilihan terakhir dalam kartu how-to-vote akibat cara pandangnya yang salah tentang rasisme,” kata Jim Wallace, ketua Australian Christian Lobby, Kamis 20 November 2008. Hanson adalah politisi Australia berpandangan rasis yang mendirikan Partai Satu Bangsa (One Nation Partai) pada 1997. Partai populis tersebut mempunyai platform anti-imigrasi.
Hanson kehilangan jabatan di Parlemen sebelum pemilihan umum 1998. Politisi perempuan berusia 54 tahun tersebut, pada 2007, mengeluarkan buku autobiografi dengan judul Pauline Hanson: Untamed & Unashamed. Dalam buku tersebut Hanson menuduh sejumlah politisi di parlemen, memiliki kewarganegaraan ganda. Namun itu tidak menghalangi Hanson untuk mendapatkan lagi posisi di parlemen.
“Partai Seks Australia harus diperlakukan dengan cara yang sama [dengan Hanson] karena cara pandang partai tersebut terhadap perempuan,” tambah Wallace.
Platform Partai Seks antara lain menentang upaya sensor di internet oleh pemerintah, mendukung pernikahan sejenis, dan memperjuangkan adanya pendidikan seks dalam kurikulum nasional di tingkat sekolah menengah. Menurut situs berita World News Australia, Kamis 20 November 2008, Partai Seks juga berjanji akan menurunkan harga Viagra dan obat-obatan penyembuh disfungsi seksual.
Baca Juga :
Pakar Sebut Kehadiran Anies di KPU Tunjukkan Komitmen Prinsip Bernegara dan Berdemokrasi
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.
Selengkapnya
Partner
Kota Batu terancam gagal menjadi tuan rumah Cabang olah raga (Cabor) BMX dalam ajang Porprov Jatim 2025 mendatang. Pasalnya, rencana pembangunan sirkuit belum jelas
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberi waktu 352 pedagang di Pasar Banyuwangi untuk mengosongkan lapaknya pada 1-7 Mei 2024 dan pindah ke area Gedung Wanita.
Kinerja otak yang optimal merupakan kunci produktivitas, kreativitas, dan kesejahteraan. Agar kinerja otak tetap maksimal, hindari delapan kebiasaan ini.
Simak, Inilah Kiat Cerdas jadi Konsumen di Ruang Digital
Siap
14 menit lalu
era perkembangan teknologi, pola hidup masyarakat mulai bergeser ke arah digital salah satunya transaksi berbelanja online. Dengan memanfaatkan internet, masyarakat dap
Selengkapnya
Isu Terkini