VIVAnews – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan penahanan Aulia Pohan dapat menaikkan dukungan publik terhadap partai. Aulia adalah besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Perkara yang menyeret Aulia ke penjara terjadi saat dia menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia.
“Penahanan ini malah menambah citra Presiden Yudhoyono. Meski kami sedih, tapi partai memperoleh nama harum,” kata Ahmad kepada VIVAnews, Jumat 28 November 2008.
Aulia Pohan ditetapkan sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia diduga ikut menyetujui pengucuran dana Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Rp 100 miliar ke Dewan Perwakilan Rakyat. Persetujuan pengucuran ini dilakukan pada Rapat Dewan Gubernur yang digelar pada 3 Juni 2003.
Ahmad mengaku Demokrat mendukung proses hukum terhadap Aulia Pohan. Penahanan terhadap Aulia Pohan, katanya, sudah diperkirakan sejak lama. “Itu sudah semestinya. Kami bukan berarti mengorbankannya. Tapi, memang dia harus mempertanggungjawabkannya,” kata dia. “Biarlah dia memperoleh keadilan melalui hukum.”
Partai Demokrat tidak mempunyai persiapan guna membantu Aulia Pohan menghadapi proses hukum. “Tidak ada back up,” kata Ahmad. “Sejak awal Presiden Yudhoyono mendukung penyelesaian kasus ini.”