Pelindo Siapkan Insentif Tarif Pelabuhan

VIVAnews - PT Pelindo menyiapkan insentif tarif untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan. Salah satu cara memberikan insentif kepada pengguna layanan PT Pelindo di hari-hari tertentu.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil mengatakan, pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia seringkali hanya dijadikan halaman belakang oleh negara lain, sehingga diperlukan insentif tarif yang kompetitif. 

"Insentif akan merangsang pelabuhan nasional menjadi direct call, bukan hanya feeder pelabuhan Singapura," kata dia usai pelantikan jajaran direksi PT Pelindo I, PT Pelindo II, PT Pelindo III, dan PT Pelindo IV di kantor Kementerian, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin 11 Mei 2009.

Menurut Direktur Utama Pelindo II yang baru dilantik, R J Lino, pelabuhan-pelabuhan besar seperti Tanjung Priok dan Tanjung Perak hanya ramai pada hari-hari tertentu. "Ramainya selama tiga hari terakhir dalam satu pekan, sementara hari lainnya, jumlah kapal kurang," katanya.

Perilaku perusahaan manufaktur yang hanya menggunakan jasa pelabuhan di hari-hari tersebut karena tergantung produksi. Untuk merangsang jumlah pengguna pelabuhan merata sepanjang pekan PT Pelindo akan memberikan tarif khusus. "Ada insentif tarif yang lebih murah," katanya. 
Selain rangsangan tarif, Pelindo akan menggunakan pendekatan berbeda agar manufaktur melakukan kegiatan usaha di pelabuhan mengubah pola distribusi. "Mengubah paradigma manufaktur," katanya. Dengan begitu, kapasitas layanan pelabuhan akan semakin besar.

Perubahan lainnya yakni mempercepat proses barang di pelabuhan. PT Pelindo akan menentukan standar biaya transportasi yang berlaku di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024