Terdakwa Kasus Korupsi PT RNI:

"Uang untuk Pencanangan Petani Tebu Era Mega"

VIVAnews - Direktur Keuangan Rajwali Nusantara Indonesia (RNI) Ranendra Dangin menjelaskan uang PT RNI yang diberikan kepada Megawati Soekarnoputri senilai Rp 477 juta.

"Uang itu dari RNI untuk biaya pencanangan petani tebu oleh Presiden Megawati saat itu," kata Ranendra saat diperiksa di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi terkait dugaan korupsi impor gula putih, Senin 25 Mei 2009.

Ranendra menambahkan uang itu diberikan pada Juli 2004  setelah dia keluar dari RNI. Aliran itu, kata dia, merupakan temuan komisaris PT RNI. "Alokasi dana itu dari ATPRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia) dan tidak sesuai dengan mekanisme," jelas Ranendra kepada hakim. Dalam rekening ATPRI itu sendiri, ungkap dia, ada uang senilai Rp 500 juta.

Pada pemeriksaan ahli, Ranendra mempertanyakan penggunaan uang itu yang tidak dimasukkan dalam perhitungan kerugian negara. "Itu kan dalam satu kegiatan, pemeriksaannya tidak dapat parsial," kata dia.

Sinopsis Branding in Seongsu Episode 1: Trik Kim Ji Eun Atasi Pemagang yang Bikin Frustasi

Sebelumnya, PDI Perjuangan telah membantah adanya aliran uang itu. "Terlalu naif bila ibu Mega sebagai presiden pada waktu itu berhubungan dengan direktur keuangan atau apapun," tegas Sekjen PDIP Pramono Anung beberapa waktu lalu.

Dalam kasus ini, Ranendra diduga mengambil dan menggunakan dana biaya operasional PT RNI dari biaya distribusi rekening bersama senilai Rp 250 juta. Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Personalia PT Angkasa Pura Satu ini juga mencairkan dana keuntungan hasil penjualan gula kristal putih impor antara PT RNI dan Perum Bulog senilai Rp 974 juta.

Hal yang sama ia lakukan lagi pada dana cadangan pajak dan dokumen pajak cacat senilai Rp 3,4 miliar. Dari jumlah uang yang diambilnya, Ranendra diuntungkan sejumlah Rp 3,8 miliar. Sisanya dibagi-bagikan kepada 5 orang lainnya dengan nilai antara Rp 100 juta sampai Rp 225 juta.

Dalam sidang hari ini, Ranendra mengaku telah mengembalikan semua uang tersebut senilai Rp 4,4 miliar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. "Saya kembalikan saat penyelidikan dengan uang tabungan saya dan sisa Rp 1 miliar," kata dia.

Harga Emas Global dan Antam Terus Tembus Rekor Tertinggi saat Konflik di Timur Tengah Memanas

Sebenarnya, lanjut Ranendra, dirinya berusaha memberikan pertanggungjawaban kepada PT RNI. "Tapi pertanggungjawaban tidak dapat diterima oleh RNI," kata dia.

Ilustrasi penerbangan.

Israel Serang Iran, Semua Penerbangan ke Teheran Ditangguhkan

Iran mengumumkan penghentian penerbangan komersial di Teheran dan di seluruh wilayah barat dan tengahnya. Seiring ledakan tang terjadi dekat kota Isfahan

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024