VIVAnews - PT Katarina Utama Tbk menawarkan harga Rp 160-210 per saham untuk rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Perusahaan mengincar dana Rp 48-63 miliar dan melepas 300 juta saham (33,33 persen).
Direktur Utama Katarina Utama Fazli Bin Zainal Abidin mengatakan, sebesar 54 persen dana hasil IPO dialokasikan untuk modal kerja.
Sementara itu, 36 persen untuk pembelian alat kerja dan peralatan pengujian (testing), survei, dan keamanan. Sisanya untuk pembukaan kantor baru pada beberapa proyek Katarina.
"Penawaran umum merupakan upaya perusahaan untuk mencari pendanaan," kata dia pada paparan publik perusahaan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis 4 Juni 2009.
Fazli menambahkan, IPO menjadi alternatif pembiayaan karena suku bunga kredit perbankan masih tinggi, yakni pada kisaran 16 persen per tahun.
Senior Vice President Investment Banking PT Optima Kharya Capital Securities Toto Sosiawanto menambahkan, saham Katarina menarik karena perseroan memiliki kredibilitas dan prospek bisnis yang menjanjikan.
"Katarina merupakan pemain di bidang penyedia jasa engineering telekomunikasi," tuturnya.
Dia berharap, pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan diperoleh pada 29 Juni 2009. Sedangkan masa pembentukan harga (book building) 1-3 Juli 2009 dan pencatatan (listing) saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) 10 Juli 2009.
Paska IPO, komposisi pemegang saham perseroan adalah PT Silver Mountaine sebesar 60 persen, PT Media Intertel Graha (6,67 persen), dan sisanya publik.
Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas
Thailand mengeluarkan peringatan baru tentang cuaca panas ekstrem dimana pemerintah mengatakan sengatan panas telah menewaskan sedikitnya 30 orang tahun ini.
