VIVAnews - Genangan air di Jakarta disinyalir terjadi karena banyaknya jaringan utilitas pada saluran air. Jaringan utilitas membuat sampah yang terbawa air menyumbat saluran air sehingga menimbulkan genangan di jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Budi Widiantoro mengaku upaya untuk memindahkan jaringan utilitas yang ada saat ini sangat sulit. Sebab berbagai jaringan utilitas menyatu dengan saluran air.
"Rata-rata saluran banyak tersangkut sampah di utilitas sehingga timbul genangan termasuk di di Jalan Sudriman - Thamrin," kata Budi, Selasa, 9 Juni 2009.
Menurutnya, alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisasi genangan di jalan protokol yakni dengan membuat saluran baru.
Rencananya Dinas Pekerjaan Umum akan membuat program pembangunan saluran baru pada 2010 mendatang. "Kami program secara bertahap, mulai tahun 2010. Nanti kami cari lokasinya di daerah-daerah yang tergenang saja,” ujarnya.
Saat ini pihaknya masih berupaya menambah pompa untuk membuang air-air genangan di jalan protokol.
Dia berencana menambah pompa penyedot air. Sekarang ini pompa penyedot air untuk kawasan Sudirman Thamrin terdapat di Cideng dan Gedung Surya.
Dia mengatakan, tengah melelang untuk menambah pompa penyedot air tersebut. "Air-air genangan di Sudirman-Thamrin kami sedot dan dibuang ke waduk Melati dan Banjir Kanal Barat," kata dia.
Saat ini untuk pompa penyedot air yang dipasang di Cideng jumlahnya mencapai 6 pompa. Rencananya akan ditambah dua pompa yang masing-masing kapasitasnya 2 kubik.
Pompa penyedot air yang dipasang di Gedung Surya akan ditambah satu unit dengan kapasitas setengah kubik.
adie.maryadi@vivanews.com
Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar
Ketua umum PSSI, Erick Thohir memenuhi komitmennya dengan memperpanjang kontrak pelatih timnas, Shin Tae -Yong.
