- ANTARA/Zabur Karuru
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS usai Lebaran 2018 kian melemah. Pada perdagangan hari ini, Jumat 22 Juni 2018 rupiah berada di level Rp14.102 per dolar AS atau melemah dibanding kemarin yang berada di level Rp14.090. Hal itu berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).
Sejak bulan Mei, nilai tukar rupiah terus bergejolak dihantam dolar di mana sempat menembus angka Rp14.200. Lantas, apa dampak pelemahan rupiah ini ke industri ritel?
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy Nicholas Mandey mengatakan fluktuasi nilai tukar rupiah ke industri ritel tidak signifikan jika hanya sebentar.
"Tidak signifikan. Kita selalu jadi leader price, kenapa? Karena kita sudah miliki stok 2-3 bulan di muka. Itu untuk kita sebarkan di toko-toko dari Aceh sampai Jayapura," kata Roy di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 22 Juni 2018.
Namun begitu, dia melanjutkan, tentu penguatan dolar itu akan bisa memengaruhi industri ritel jika berlangsung lama. Dampaknya pun bakal terasa di kuartal berikutnya.
"Kalau pun ada penguatan dollar, tidak langsung pengaruhi, kecuali penguatan itu berlangsung lama. Mungkin akan pengaruh ke kuartal berikutnya," katanya.
Meski begitu, dia mengatakan, akan terus berupaya menjaga harga agar tidak mengalami gejolak. "Tapi itu akan menjadi pengaruh terakhir, opsi terakhir yang dilakukan industri ritel karena kita bagaimanapun akan berupaya menjaga kestabilan harga," katanya.