Pembiayaan Utang Semester I 2018 Turun

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang pada semester I 2018 telah mencapai Rp176 triliun atau sebesar 44,09 persen dari target APBN tahun 2018. Angka itu lebih rendah 15,3 persen dibanding pembiayaan utang periode yang sama tahun 2017 yang mencapai Rp207,8 triliun.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, penurunan pembiayaan utang itu karena posisi defisit APBN hingga semester pertama terbilang kecil jika dibandingkan posisi sebelumnya. Pada semester I tercatat sebesar 0,75 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), sedangkan posisi tahun 2017 sebesar 1,29 persen terhadap PDB.

"Tren pengelolaan APBN tetap hati-hati. Jadi yang ada pertumbuhan utang Indonesia malah negatif. Kami lakukan pembiayaan yang jauh lebih kecil dibanding tahun kemarin," kata Sri Mulyani di di Jakarta pada Selasa, 17 Juli 2018.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Untuk pembiayan utang itu, katanya, sebagian besar melalui penerbitan surat berharga negara, yang realisasinya pada semester I 2018 mencapai Rp192,60 triliun atau 46,46 persen dari APBN.

Dia juga mengatakan, porsi pembiayaan utang melalui surat berharga negara (SBN) terus mengalami penurunan tren sebesar 16,88 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, pembiayaan utang di APBN 2018 pada Semester I-2018 adalah terendah dalam empat tahun terakhir.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

"Pembiayaan utang terendah dalam empat tahun terakhir. Di mana penerbitan SBN neto realisasi semester I-2018 mencapai Rp 192 triliun. Pembiayaan utang terus membaik," katanya.

Adapun pembiayan utang di luar SBN, tercatat untuk pinjaman dalam negeri yang terealisasi sebesar negatif Rp513,00 miliar yang seluruhnya pembayaran cicilan pokok pinjaman dalam negeri. Sementara itu penarikan pinjaman dalam negeri belum dilakukan hingga akhir semester I tahun 2018.

Untuk pinjaman luar negeri terealisasi hingga akhir Juni 2018 sebesar negatif Rp16,08 triliun. Pada bulan Juni telah ditarik pinjaman luar negeri (bruto) sebesar Rp19,54 triliun dari target APBN 2018 sebesar Rp51,35 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya