PLN-Pertamina Urung Teken Listrik Panas Bumi

VIVAnews - PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) hingga kini belum meneken pokok-pokok perjanjian awal (Head of Agreement /HOA) sebagai bentuk komitmen membeli listrik panas bumi yang dikembangkan Pertamina dan masuk dalam proyek percepatan 10 ribu Megawatt (MW) tahap kedua.

"Sampai saat ini PLN dan kami belum menandatangani HoA atau pun kontrak apa pun," ujar Presiden Direktur PGE Abadi Poernomo disela acara launching World Energy Outlook International Energy Agency (IEA) di Gedung Departemen ESDM Jakarta, Rabu, 18 November 2009.

Menurut dia, dalam proyek percepatan tahap kedua tersebut perseroan mendapatkan jatah 30 persen untuk mengembangkan listrik dari panas bumi dari rencana 4.773 MW. Namun, walaupun saat ini belum ada komitmen kontrak dari PLN pihaknya tetap menjalankan proyek-proyek tersebut.

Guna memenuhi target tersebut, kata Abadi, pihaknya juga meminta pemerintah segera menetapkan batas bawah dan batas atas harga jual listrik dari panas bumi, sehingga memudahkan PLN dan Pertamina melakukan negosiasi.

UU Pemilu Perlu Direvisi sebagaimana Pertimbangan MK, Menurut Anggota DPR

"Yang saya dengar dalam PP (peraturan pemerintah) mengenai patokan harga jual panas bumi, sudah ditetapkan ceiling price-nya US$9,7 sen per kwh, mudah-mudahan floor-nya juga ditetapkan. Kalau tidak ada batas bawahnya juga susah untuk negosiasi," tutur dia.

Abadi menekankan, harga jual listrik dari panas bumi tidak bisa di bawah US$8,7 sen per kwh, sebab setiap daerah memiliki tingkat keekonomian dan kesulitan berbeda untuk dilakukan pengembangan panas bumi.

Terlepas dari itu, dia mengaku pihaknya sangat mengerti kondisi finansial PLN, di mana sebagai korporasi tidak mungkin bisa membeli harga lebih mahal dibandingkan harga jual. "Sekarang tinggal treatment pemerintah terhadap PLN agar bisa membeli dengan harga ini," ujar Abadi.

Lebih lanjut, dia mengatakan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) yang akan masuk dalam sistem kelistrikan Jawa Bali adalah PLTP Karaha Bodas dengan kapasitas 1x30 MW pada 2012 mendatang, disusul PLTP Ulubelu dengan kapasitas 2x55 MW.

antique.putra@vivanews.com

Universitas Stanford

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Pendidikan bisnis telah menjadi fondasi bagi banyak individu yang ingin meraih sukses dalam dunia korporat, kewirausahaan, dan berbagai bidang profesional lainnya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024