Komisaris Pertamina Berharap Dirut Tidak Diganti-ganti Lagi

Gedung Pertamina Lapangan Banteng
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Jabatan Direktur Utama PT Pertamina dalam beberapa tahun belakangan sering digonta-ganti. Hal ini dinilai menjadikan Pertamina tertinggal atau kurang berdaya saing. 

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024, Konsumsi Pertamax Series Naik 9 Persen

Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng mengatakan, selama seperempat abad Pertamina telah tertinggal dari kompetitornya. Hal itu dapat dilihat dari sisi hulu migas, yang tidak pernah melakukan  pencadangan, kemudian pembangunan kilang kurang masif, dan sumber daya manusia yang kerap terabaikan. 

Untuk itulah, kata dia, Pertamina perlu kepemimpinan yang berkelanjutan ke depannya, alias tidak diganti-ganti. 

Motoris Pertamina Sudah Layani 37 Panggilan Kendaraan Pemudik Habis BBM di Tol

"Ini seperempat abad terlambat. Maka saya atas nama dewan komisaris tolong, supaya Dirut definitif ini tidak diganti ganti," kata Tanri di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 29 Agustus 2018.

Tanri mengatakan, pihaknya telah mengamati Nicke selama empat bulan ini dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana tugas. "Bagi saya itu lebih gampang (menilai) daripada interview saja lalu kita pilih," ujarnya. 

Harga Minyak Dunia Naik Buntut Konflik Israel-Iran, Pertamina Pastikan Harga BBM Tak Naik

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, pihaknya juga berharap tidak akan ada lagi pergantian direktur utama Pertamina dalam waktu dekat. 

"Khusus di Pertamina, ke depannya diharapkan tidak ada pergantian tiba-tiba dari direksi Pertamina. Kita dari BUMN mengedepankan good corporate governance," ujarnya. 

Meski begitu, Fajar mengatakan, proses tambal sulam direksi perusahaan pelat merah itu merujuk pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. 

"Sesuai dengan UU ada periode direksi diangkat lima tahun, dan di undang-undang itu disebutkan, namun demikian dapat dievaluasi, dapat diberhentikan sewaktu waktu," ujarnya. 

Perlu diketahui, selama dua tahun terakhir, posisi direktur utama Pertamina sering berganti-ganti. Hal itu dimulai dari Dwi Soetjipto yang diberhentikan pada 3 Februari 2017 yang kemudian digantikan sementara oleh Yenni Andayani, sebagai pelaksana tugas direktur utama. 

Lalu, pemerintah pun mengangkat Elia Massa Manik pada 16 Maret 2017. Namun hanya menjabat kurang lebih 13 bulan. Ia harus lengser pada 20 April 2018.

Kemudian, Nicke Widyawati pun diangkat sebagai pelaksana tugas direktur utama, hingga akhirnya pada hari ini Nicke resmi menjadi direktur utama definitif. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya