VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad berambisi menjadikan Indonesia sebagai produsen ikan terbesar pada 2015. Sayangnya potensi laut yang besar belum didukung perbankan.
Menurut dia, Departemen telah menetap 10 produk andalan di antaranya rumput laut, lele, dan bandeng. Budi daya tahap pertama akan naik 353 persen dalam lima tahun ke depan, atau naik 60-70 persen per tahun.
Saat ini produksi ikan budidaya 4,5 juta ton per tahun dan ikan tangkap 3,9 - 4,9 juta ton per tahun. "Ini akan naik 5-6 persen
tiap tahunnya," kata dia di Jakarta, Kamis 10 Desember 2009.
Untuk itu, dia meminta Bank Indonesia agar kredit usaha rakyat bisa dialokasikan sebesar 20 persen bagi kelautan. Industri kelautan dan perikanan sendiri bisa menyerap kredit Rp 2 - 2,5 triliun dalam satu tahun. "Tahap pertama mungkin tidak
sebesar itu. Katakanlah separuhnya saja cukup," katanya.
Dia mencontohkan, selama ini produsen lele tidak mempunyai skema bagi pembiayaan perbankan. Pengusaha lele tidak bisa
ekspor karena tidak memiliki dana khusus perikanan di perbankan. Rencananya 5-6 perbankan akan ditugaskan untuk memberi alokasi sektor ini.
"Diharapkan pemberian kredit sektor perikanan bisa dimulai Januari," katanya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi mengatakan, kredit sektor perikanan masih akan dibahas dengan Departemen Perikanan. Menurut dia, sektor ini sebenar cukup memiliki peluang baik untuk dibiayi. "Sedang diusahakan," katanya.
hadi.suprapto@vivanews.com
Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Gelar Rakornas Pilkada, PAN Harap Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
