BUMN Gabung Kimia Farma-Indofarma Tahun Ini

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersikukuh bahwa rencana penggabungan dua perusahaan farmasi, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk, harus rampung pertengahan tahun ini.

"Kami paksakan untuk bisa bergabung, kalau tidak masa jeruk makan jeruk, pasarnya berebut begitu," kata Deputi Kementerian BUMN bidang Jasa dan Usaha Lainnya Muchayat di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 7 Januari 2010.

Muchayat mengakui, rencana penggabungan dua BUMN farmasi memang sudah mengemuka sejak setahun silam. Lamanya pembahasan karena adanya permasalahan yang menimpa PT Waskita Karya yang memerlukan penanganan segera.

Sementara itu, mengenai adanya penolakan dari Departemen Kesehatan selaku departemen teknis dari dua perusahaan tersebut, Muchayat mengatakan bahwa permasalahan tersebut sudah selesai.

Kendati demikian, dia mengakui, proses penggabungan Kimia Farma dan Indofarma membutuhkan waktu dan persiapan khusus.

Rupanya Hal Ini yang Buat Oki Rengga Emosi saat Mengantarkan Jenazah Babe Cabita

Kedua perseroan merupakan perusahaan publik, sehingga pengambilan keputusan harus dilakukan hati-hati serta meminta persetujuan dari pemegang saham lainnya.

Saat ini, Kementerian BUMN telah menyerahkan seluruh persiapan penggabungan perusahaan tersebut kepada masing-masing manajemen.

Pengkajian termasuk di dalamnya membahas konsep penggabungan melalui mekanisme merger, pembentukan induk usaha (holding), atau akuisisi.

"Kepastiannya nanti setelah konsultan memberi saran pada kami dan masing-masing memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan kriteria dari konsep penggabungan tersebut," ujar dia.

arinto.wibowo@vivanews.com

Anies Singgung Ada Penggiringan Opini Pilpres 2024 Sudah Usai
Pedagang daging ayam di pasar tradisional.

Daftar Harga Pangan 22 April 2024: Cabai hingga Telur Ayam Naik

Mayoritas harga komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan. Komoditas yang tercatat naik seperti beras premium.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024