Demo 28 Januari Tak Ancam Pasar Saham

VIVAnews - Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan ancaman demo besar-besaran pada 28 Januari besok tidak akan mengancam perekonomian nasional, terutama pada pasar saham. Investor hanya akan melakukan aksi tunggu (wait and see) atas demonstrasi itu.

"Investor tidak akan masuk ke pasar dulu, baru setelah terjadi demo mereka memutuskan," kata Purbaya saat berbincang dengan VIVAnews, Rabu 27 Januari 2010.

Menurut Purbaya, ancaman demontrasi tidak akan menyurutkan minat pasar dalam menginvestasikan modalnya di Indonesia. Ini karena fondasi ekonomi nasional masih bagus. "(Investor) asing tidak akan lari," katanya.

Apalagi, Fitch Rating beberapa waktu lalu menaikkan peringkat utang pemerintah Indonesia dari BB menjadi BB+. "Jangka panjang kita cukup bagus," ujar dia.

Menurut dia, indeks saham masih akan bergerak stabil mengikuti perkembangan pasar global. Begitu juga dengan rupiah. "Bila indeks global naik, ya IHSG juga naik," katanya.

Sejumlah elemen masyarakat besok, Kamis 28 Januari, akan turun ke jalan dan mengepung Istana Negara menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono mundur dari jabatannya karena dianggap gagal pada program kerja 100 hari.

Mereka terdiri dari Gerakan Indonesia Bersih, 20 elemen mahasiswa tergabung dalam Gema Satu, Kelompok Cipayung Plus terdiri dari GMKI, GMNI, HMI, HIKMAHBUDHI, KAMMI, KMHDI dan PMKRI. Lalu, elemen massa dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) juga akan turun ke jalan.

hadi.suprapto@vivanews.com

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024
Waketum Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

Wakil Ketum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menyampaikan sikap partai mewakili Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo, pasca keputusan MK dan penetapan Prabowo-Gibran pemenang

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024