Fadel: Orang Jawa Harus Jadi Pemakan Ikan

VIVAnews - Masyarakat di pesisir pantai rata-rata masih hidup di bawah garis kemiskinan. Penyebabnya, selain harga ikan yang masih rendah, permintaan pasar domestik juga masih sangat rendah.

Rendahnya permintaan itu disebabkan masih rendahnya konsumsi ikan masyarakat di Pulau Jawa.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

"Pemakan ikan terbesar nasional masih di kawasan Timur Indonesia. Tapi penduduknya kan sedikit. Yang harus digenjot, orang Jawa harus jadi pemakan ikan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad pada Diklat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Lemhanas, Jakarta, Rabu 10 Februari 2010.

Fadel mengatakan, orang Indonesia rata-rata tidak rajin makan ikan. Konsumsi ikan tertinggi  hanya di kawasan Timur Indonesia yakni 40-50 kg per orang per tahun. Sedangkan masyarakat Jawa hanya sekitar 12 kg. Untuk itu, pemerintah akan menggenjot konsumsi ikan per kapita di Jawa sekitar 28-30 kg per orang atau di bawah nasional 30,17 kg per orang per tahun.

Dia mengatakan, masyarakat di Pulau Jawa, rata-rata makan tahu dan tempe sebagai lauk. Padahal, jenis pangan ini masih tinggi komponen impornya. Sehingga masyarakat sensitif soal harga dan tidak berdampak pada industri pangan nasional.

Fadel mengatakan, ironisnya Indonesia merupakan merupakan salah satu pemilik garis pantai terpanjang di dunia, namun produksi budidaya ikan Indonesia hanya diurutan ketiga setelah China dan India.

Indonesia, tambah Fadel, bisa menjadi penghasil ikan nomor satu dunia dalam lima tahun ke depan. Modalnya, kinerja perikanan nasional yang semakin membaik. Ekspor perikanan dipasar global berada pada urutan ke-11 dengan ekspor US$ 2,75 miliar (2008).

hadi.suprapto@vivanews.com

Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku tak ambil pusing meski partainya gagal melenggang ke Senayan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024