Survei Nielsen

Orang Indonesia Gemar Belanja Handphone

VIVAnews - Menurut survei yang dilakukan The Nielsen Company Indonesia, konsumen Indonesia cenderung menghamburkan uangnya untuk melakukan update teknologi, terutama handphone.

Nielsen melakukan survei kepada 17.500 orang di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Amerika Utara tentang tingkat kepercayaan mereka dan ramalan ekonomi, sepanjang 4 - 18 Desember 2009.

"Kami mencatat sebanyak 37 persen dari konsumen Indonesia menggunakan cadangan uangnya untuk membeli produk teknologi baru. Dan ini tidak mengherankan mengingat kecintaan orang Indonesia dengan handphone," kata Direktur Eksekutif Riset Konsumen Nielsen Catherine Eddy di Jakarta, Kamis, 11 Februari 2010.

Di sisi lain, kata dia, masyarakat Indonesia seperti halnya konsumen Asia merupakan penabung yang baik dan cara yang umum dalam pemanfaatan uang tunai yakni memasukkannya dalam tabungan. Sebanyak 65 persen dari konsumen Indonesia mengatakan tabungan merupakan cara terbaik memanfaatkan cadangan tunai, dan sebanyak 41 persen menaruhnya di reksadana. Sementara sebanyak 39 persen membelanjakan untuk liburan.

Dengan adanya optimisme dari konsumen Indonesia, menurut Catherine, menjadi indikasi bahwa resesi yang selama ini menjadi momok tidak menjadi hal yang dikuatirkan.

"Karena keyakinan konsumen di Indonesia sangat berkorelasi dengan inflasi. Ketika mengalami inflasi tinggi, konsumen cenderung bereaksi dengan peringkat kepercayaan yang rendah," ujarnya.

Faktanya, pada 2009, merupakan tahun yang baik untuk konsumen dari perspektif harga dibandingkan tahun 2008.

Dalam survei tersebut ditunjukkan sebanyak 46 persen konsumen Indonesia yang disurvei mengatakan mereka keluar dari resesi pada kuartal keempat 2009. Padahal dalam survei sebelumnya di kuartal kedua dan ketiga, terlihat tanda-tanda pertama yang menjadi perhatian konsumen Asia, resesi telah berlalu.

"Di kuartal keempat, mereka mencapai pemulihan, dan ini merupakan titik balik besar," kata dia.

hadi.suprapto@vivanews.com

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024