Mari Elka Pangestu:

Tindak Tegas Pelaku Pedagang Tak Resmi

VIVAnews -- Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan akan menindak pelaku perdagangan yang tidak resmi menyusul penerapan pasar bebas CA FTA.

Sejauh ini menurut Marie Indonesia masih bisa bersaing untuk banyak produk di dalam negeri. Hanya saja ada beberapa produk yang dapat mengancam industri dalam negeri terutama jika ada serbuan produk yang begitu besar.

Untuk mengatasi masalah itu, Mari Elka Pangestu telah meminta sejumlah daerah untuk melakukan langkah-langkah persiapan yang tepat terutama untuk meningkatkan potensi daerahnya masing-masing untuk menjawab masalah khusus.

"Hanya ada satu dua macam produk saja yang belum kita saingi dan kita jaga produk tersebut agar tidak mengancam industri. Kalau ada yang tidak resmi kita tindak dengan tegas," kata Mari Elka Pangestu di Mataram Senin 15 Februari 2010.

Sementara itu untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Menprin mengaku optimistis daerah tersebut mampu bersaing untuk menghadapi CA FTA.

Apalagi nantinya NTB memiliki Bandara Internasional Lombok  yang menopang pendapat daerah baik dari sektor pariwisata maupun ekspor bahan baku.

Meski demikian pihaknya berharap pemerintah daerah tetap proaktif untuk meningkatkan berbagai potensi yang dimilikinya yakni dengan cara mengadakan centra-centra usaha. 

Selama ini lanjut Mari pemerintah tetap menerapkan pola perdagangan yang adil. Artinya pemerintah akan membatasi produk-produk yang dinilai tidak memenuhi standard dan tidak aman untuk dikonsumsi.

Tidak hanya itu, pemerintah juga akan menindak perdagangan yang tidak resmi terutama yang berkaitan dengan persaingan usaha.

"Kami tindak dengan langkah yang kongkrit yaitu dengan meningkatkan daya saing UKM kita yang bergerak dibidang itu dan memperbaiki sarana perdagangan," ujarnya.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Menko Luhut Siap Beri Insentif ke Apple Agar Mau Berinvestasi di RI
Presiden Jokowi menerima Tony Blair di Istana

Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. 

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024