VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meluncurkan sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST). Ini merupakan sistem pembayaran tagihan listrik prabayar dan pascabayar, serta nontagihan listrik melalui bank atau pihak lain secara online dan realtime.
Lalu, apa sebenarnya keuntungan dari sistem layanan terpadu ini? Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo mengatakan, dari sisi PLN, keuntungannya bisa mengamankan arus kas perseroan, dan efisiensi operasional.
"Transaparansi dan tata kelola perusahaan bisa dicapai karena sistem perbankan ini cukup akuntabel dan mudah dimonitor," kata dia di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin 22 Februari 2010
Keuntungan bagi bank, menurut dia, layanan ini menjadi ajang menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Dengan adanya logo PLN di suatu bank bisa menjadi iklan gratis. Dari total pembayaran listrik sekitar Rp 90 triliun per tahun atau Rp 7,5 triliun per bulan, 80 persennya merupakan pelanggan Jawa Bali.
"Ini tentu jumlah yang cukup menarik bagi perbankan," katanya.
Direktur Manajemen Bisnis dan Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin menjelaskan, untuk masyarakat di pedesaan, layanan sistem terpadu tidak hanya dilayani 43 perbankan, tetapi juga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan koperasi sebagai agen pembayaran itu.
Dengan cara ini, perbankan hanya tinggal menyediakan sistem yang terintegrasi dengan BPR dan koperasi di pedesaan. Jadi, pelanggan di desa juga tetap terlayani. Setelah sistem Jawa Bali selesai, Murtaqi menuturkan, akan memberikan pelayanan serupa di luar Jawa.
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!
Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.
