Transformasi PLN Jadi Holding, Erick Thohir Contoh Negara-negara Ini

Transformasi PLN.
Sumber :
  • WIllibrodus/VIVA.

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan masa transisi PT PLN (Persero) menjadi holding dan subholding.  Transformasi di tubuh PLN ini bisa rampung pada 2022.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Sebagai langkah untuk membentuk holding dan subholding tersebut, BUMN juga melakukan benchmarking dengan perusahaan kelistrikan asal Korea Selatan, Prancis, Malaysia, dan sejumlah negara lainnya.

""Full transisi kami harapkan pada 2025, kalau bisa lebih cepat 2024," ujar Menteri BUMN Erick Thohir di kantornya, Rabu, 19 Januari 2022.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Erick mengatakan, setelah benchmarking pihaknya langsung melakukan spin off power plant menjadi sub-holding PLN. Setelah pendirian holding dan subholding, pemegang saham memastikan PLN akan fokus pada transmisi listrik. 

"Jadi sekarang kita lagi benchmarking ada Korea Italia ada Prancis dan Malaysia dan lain-lain. Nah, benchmarking itu baru kita turunkan holding subholding. Benchmarking ini kita spin off power plan kita jadi subholding sendiri," tambahnya.

Alasan Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Sementara itu, Wakil Menteri I Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan, bahwa transmisi listrik akan menjadi bisnis inti (core business) PLN nantinya. Dalam mengembangkan transmisi sebagai core bisnis dan beyond kWh, PLN akan mengoptimalkan end to end value chain hingga perdagangan.

Petugas PLN.

Photo :
  • Dokumentasi PLN.

Langkah itu pun menjadi arahan Kementerian ESDM dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi agar pengelolaan energi primer lebih efisien lagi. 

"Lalu transmisinya juga yang jadi core utama. Ini bisa dikembangkan, meskipun tingkat elektrifikasi bisa 99 persen, tentunya pengembangan transmisi lanjutan. Belum lagi transmisi antara Indonesia dengan negara lain," ungkap Pahala.

Menurut Pahala, logistik dan tambang yang dimiliki PLN saat ini bisa dikembangkan melalui dekarbonisasi pengembangan pembangkit mulut tambang.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa transformasi itu membuat perseroan harus berubah dari sebelumnya organisasi yang lambat dan proses bisnis yang kompleks menjadi suatu organisasi yang lincah dan dinamis. 

Sehingga mampu mengubah tantangan berupa transisi energi, disrupsi teknologi, krisis energi, dan energi baru terbarukan yang melimpah menjadi suatu kesempatan.

Saat ini, PLN sedang melakukan studi banding dengan sejumlah perusahaan listrik negara lain untuk menentukan kebijakan lanjutan mengenai holding dan subholding di dalam tubuh perusahaan tersebut.

"Arahan Menteri, PLN memetakan seperti apa langkah-langkahnya, milestone-nya, progress-nya, mapping-nya dari organisasi yang sekarang menjadi organisasi yang baru," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya