- ANTARA/Syaiful Arif
VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melirik pasar Libya sebagai tujuan ekspor industri kreatif.
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional John A Prasetyo mengatakan, saat ini Libya merupakan negara makmur dan membutuhkan diversifikasi ekonomi.
“Mereka membutuhkan diversifikasi ekonomi di luar industri minyak dan gas,” ujar John usai pertemuan Kadin bidang Hulu Migas dengan Delegasi National Oil Company (NOC) Libya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat 7 Mei 2010.
Dia menjelaskan, industri kreatif tersebut di antaranya sepatu kulit, batik, dan produk-produk tekstil. Selama ini, dia melanjutkan, Libya mendapatkan pasokan batik motif dari China.
“Pada musim panas ini kami berencana untuk bertemu dengan Kadin mereka,” tuturnya.
Menurut dia, pemerintah Libya mempertanyakan mengapa industri kreatif Indonesia tidak masuk ke Libya, seperti halnya Malaysia dan China. Atas dasar itu, Kadin mempertimbangkan agar industri kreatif di Indonesia dapat berekspansi ke negara Timur Tengah itu. (hs)
arinto.wibowo@vivanews.com