BUMN Cari Pengganti Pusri di Proyek Iran

Mustafa Abubakar
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Pemerintah sedang berupaya menyelamatkan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang telah ditandatangani dengan pemerintah Iran. Hal itu terkait dengan keluarnya PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dari proyek di Iran.

"Masih ada cara menyelamatkan MoU yang ada dalam hubungan Government to Government," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, di Jakarta, Rabu 9 Juni 2010.

Mustafa kemudian menyebut PT Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai calon pengganti Pusri untuk melakukan kerja sama dengan Iran. Meski demikian, pemerintah tidak membatasi pada perusahaan negara.

"Kalau ada MoU lain, kami terbuka. Tidak hanya BUMN, tapi private sector juga bisa," ujar Mustafa.

Seperti diketahui, Pupuk Sriwijaya dan Iran melalui NPCL Ltd dan Petrochemical Investment Company membentuk perusahaan patungan, Hangeem Petrochemical Company.

Harapan Prabowo Jelang Penetapan Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2024 di KPU

Proyek tersebut bernilai US$ 500 juta. Iran menyetor modal senilai US$ 150 juta yang berasal dari pinjaman lembaga keuangan.

Proyek pabrik pupuk urea dan amonia itu dibangun pada lahan seluas empat hektare di kawasan Parseez, Bandar Assaluyeh, Iran Selatan. Pabrik yang dibangun berkapasitas 3.500 ton per hari dengan melibatkan ahli dari Indonesia dan Iran. (hs)

VIVA Militer: Presiden Iran, Ebrahim Raeisi

Presiden Raeisi Ancam Lenyapkan Israel Jika Berani Gempur Iran

Klaim Amerika disebut Raeisi sebagai omong kosong.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024