- www.nindyakarya.co.id
VIVAnews - PT Bank Tabungan Negara Tbk berencana meningkatkan nilai sekuritisasi aset Efek Baragun Aset (EBA) pada tahun 2010 sampai lebih dari Rp1 triliun.
"Kami tidak akan berhenti menghimpun dana jangka panjang melalui berbagai skema seperti EBA," kata Wakil Direktur Utama BTN Evi Firmansyah usai penandatanganan perjanjian penjualan bersyarat dengan PT Sarana Multigriya Financial di Meara BTN, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2010.
BTN beranggapan peluang perusahaan untuk menghimpun dana melalui skema EBA cukup besar. Hal ini tidak terlepas pada bisnis perusahaan yang bergerak di bidang kredit pemilikan rumah (KPR) yang bertenor panjang. Selain itu BTN juga membutuhkan sumber pembiayaan berjangka panjang.
Dengan terjalinnya kesepakatan penjualan bersyarat dengan SMF, bank pelat merah ini telah menghimpun dana sebesar Rp500 miliar. Penghimpunan dana bahkan akan bertambah seiring rencana BTN yang akan kembali menerbitkan EBA bersama SMF senilai Rp750 miliar.
Dengan sejumlah aksi penghimpunan dana dari berbagai sumber tersebut, BTN sampai akhir tahun ini telah mampu menghimpun dana jangka panjang hingga Rp4,5 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama SMF Erica Soeroto mengatakan perbankan nasional sampai kini masih enggan menggunakan skema EBA untuk menghimpun dana masyarakat.
“Bank masih belum mau melepas aset mereka untuk disekuritisasi. Akan tetapi ini wajar saja,” ujar Erica seraya menambahkan perusahaan menargetkan penerbitan sekuritisasi aset melalui EBA tahun ini bisa mencapai Rp1 triliun.
Februari-Maret 2024, Satgas PASTI Blokir 537 Pinjol Ilegal
Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI pada periode Februari hingga Maret 2024 sudah melakukan pemblokiran ratusan pinjol ilegal.
