- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, mengatakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama semester I-2010 cukup rendah. Laporan dari perbankan, NPL pada KUR hanya di kisaran tiga persen.
"Rata-rata NPL tercatat rendah.Contohnya, Bank Mandiri disebut hanya 1,07 persen," kata Mustafa di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa 13 Juli 2010.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa dari total keseluruhan bank penyalur KUR, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih mencatat NPL cukup tinggi.
Sayang laporannya berapa, Mustafa mengaku lupa. "Sepertinya masih tidak jauh dari kemarin, sekitar lima persen," kata dia.
Tingginya NPL BRI, dia menuturkan, akibat perbankan tersebut menyalurkan KUR dengan jumlah lebih tinggi dan jangkauan operasionalnya tersebar lebih luas.
Mustafa mengatakan, pemerintah menargetkan realisasi penyaluran KUR tahun ini minimal diharapkan bisa mencapai Rp11,11 triliun, sedangkan untuk target maksimal sebesar Rp18 triliun.
Total penyaluran itu terdiri atas bank pemerintah, PT Bank Bukopin Tbk, dan bank syariah sebesar Rp15,8 triliun. Sedangkan untuk target Bank Pembangunan Daerah (BPD) senilai Rp2,2 triliun. "Ini semua sesuai Inpres nomor 1 tahun 2010," kata Mustafa. (art)