- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Dampak dari kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010 membuat harga bahan pokok seperti beras juga merangkak naik. Di Solo, harga beras naik Rp1.000 per kilogram. Kenaikan tersebut diprediksi terus melambung hingga memasuki Ramadhan.
Berdasarkan pantauan VIVAnews di Pasar Beras, Pasar Legi, Solo, berbagai jenis beras mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Di antaranya jenis C4 Biasa dari Rp6.100 menjadi Rp7.000 per kilogram. Beras Menthik Wangi dari Rp6.200 menjadi Rp7.400 per kilogram.
Menurut salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Beras Solo, Pasar Legi, Ali Wiyono, kenaikan sudah mulai terasa sejak 26 Juni 2010 dan cukup signifikan sejak dua pekan lalu. Apalagi sejak ada kenaikan tarif dasar listrik.
Selain disebabkan TDL, kenaikan harga juga dipicu merebaknya hama wereng yang menyerang tanaman padi. Akibat hama wereng yang menyerang, beberapa daerah sentra penghasil padi menjadikan hasil panen menurun drastis.
"Bahkan untuk saat ini, meskipun kualitasnya tidak begitu bagus, itu pun laku. Namun, di sisi lain karena tingginya harga beras menyebabkan penjualan menyusut," tuturnya kepada VIVAnews di Solo, Selasa 13 Juli 2010.
Sementara itu, menurut pedagang beras lainnya, Eni, pemilik toko beras Adirasa, Tambaksegaran, Solo mengaku jika kenaikan yang cukup tinggi ini berdampak pada penurunan omzet sebesar 50 persen. Akibatnya, pembeli yang dari luar kota sekarang tersisa hanya dari dalam kota. Itupun jumlahnya sedikit.
"Kalau dulu sebelum harga beras naik tajam, penjualannya bisa mencapai 15 ton-20 ton per hari. Sedangkan sekarang, turun menjadi 5 ton-7 ton per hari. Beras yang biasanya didatangkan dari Delanggu (Klaten) dan Sukoharjo kini sudah berkurang drastis. Padahal, kedua daerah tersebut merupakan sentra penghasil beras," ujarnya.
Bulan ini, dia melanjutkan, hanya dari Sragen yang memasok. Jika kondisi ini tetap bertahan, dipastikan dua-tiga bulan ke depan keberadaan di pasaran akan kian langka. "Pasokan sudah nggak ada. Harganya melambung. Pemerintah seharusnya turun tangan melalui Operasi Pasar," katanya.
Laporan: Fajar Sodiq | Solo
Pengakuan Chandrika Chika ke Ibunya: Gak Tau Vape yang Dihisap Ada Narkobanya
Ibunda Chandrika Chika, Poppy Putry dan suaminya, Jusman, pada Rabu malam 24 April 2024 mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan. Kedatangan keduanya untuk mengecek Chika.
