BI: Aliran Dana Masuk Sifatnya Jangka Panjang

Bank Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Memburuknya ekonomi negeri adidaya Amerika Serikat tak selamanya berdampak negatif. Indonesia termasuk yang diuntungkan dari situasi tak mengenakkan di negeri itu. Aliran dana kembali masuk ke tanah air. Rupiah pun kian menguat.

"Saya kemarin cerita di Kemenkeu bahwa perubahan tiba-tiba rupiah yang makin menguat ini sebabnya apa? Kemarin dijelaskan karena pada dasarnya perekonomian AS tidak menggembirakan," kata Darmin Nasution yang baru saja terpilih sebagai gubernur Bank Indonesia di Gedung BI, Sabtu 31 Juli 2010.

Kondisi tidak menggembirakan di AS jadi menguntungkan buat negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Sebab akibat pergerakan ekonomi yang kian memburuk dari perkiraan membuat pemilik dana atau investor melihat Asia sebagai tempat yang lebih menjanjikan karena memang fundamental ekonominya jauh lebih baik dan kuat.

Setelah fase ini terlampaui, fase berikutnya adalah adanya aliran dana. Di Indonesia, aliran dana kini tidak masuk lagi sepenuhnya ke instrumen SBI. "Kita sudah mengatur minimum holding satu bulan dan aturan macam-macam, alhamdulillah selama bulan Juni kemarin, dari luar uang masuk kalau dirupiahkan kira-kira Rp13-14 triliun," kata dia.

Apakah aliran dana masuk ini (capital inflow) hanya bersifat jangka pendek seperti Mei lalu atau jangka panjang, Darmin yakin bersifat jangka panjang.

"Bulan Mei itu karena ada krisis Eropa. Kalau yang sekarang nggak begitu polanya, jadi lebih panjang. Antara eksportir, importir, konsumen kini juga pasti akan mencari keseimbangan untuk operasi moneter," kata dia. (umi)

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini
Parto Patrio

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024