Fasilitas Likuiditas KPR Dikucurkan Oktober

Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa
Sumber :
  • Antara

VIVAnews - Pemerintah akhirnya memutuskan akan mengucurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk membantu masyarakat menengah bawah dalam kredit rumah. Bunga kredit yang akan diberikan akan di bawah dua digit dan mulai berlaku 1 Oktober 2010.

"Berdasarkan kesepakatan dengan BTN (Bank Tabungan Negara), dalam kepemilikan rumah melalui KPR (kredit pemilikan rumah), bunga akan di bawah 10 persen dengan jangka waktu 15 tahun," ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa usai acara penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama operasional Kementerian Perumahan Rakyat dengan BTN di Jakarta, Selasa 7 September 2010.

Menurut Suharso, persyaratan untuk mendapatkan kredit ini cukup mudah. Cukup dengan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan). Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat berpenghasilan menengah bawah (MBM) dapat mengajukan KPR Sejahtera Tapak, KPR Sejahtera Susun, KPR Sejahtera Syariah Tapak, dan KPR Sejahtera Syariah Susun.

"Dengan memberikan kredit yang murah dan affordable (terjangkau) membuat cicilan murah, sehingga NPL (non performing loan) atau kredit macet dapat terjaga," ujar Suharso.

Untuk tahun ini, Kemenpera menganggarkan dana sebesar Rp2,6 triliun untuk fasilitas likuiditas. Nantinya, dana ini akan diputar setiap tahun, sehingga jika direkapitulasi dalam 2015 dana fasilitas likuiditas dapat menjadi Rp30 triliun.

"FLPP ini nantinya akan mengurangi beban subsidi, pemasukan nanti akan di-revolving lagi kepada masyarakat," kata dia.

Fasilitas likuiditas ini merupakan yang pertama dengan bekerja sama dengan BTN. Menpera berharap nantinya semua pihak yang mempunyai tabungan perumahan seperti Bapertarum, TNI dan Jamsostek dapat bergabung memanfaatkannya, sehingga diharapkan bunga kredit dapat turun.

"Jika semua dana dapat digabung dengan fasilitas likuiditas, dapat menurunkan bunga kredit. Bahkan, dana dapat juga digunakan untuk membangun infrastruktur selama itu terkait dengan perumahan," ujarnya.

Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro, mengatakan, selama ini kredit perumahan merupakan potensi NPL tinggi karena fluktuasi bunga kredit yang diberikan. Dengan adanya fasilitas likuiditas, keresahan BTN dan bank selama ini terhapuskan.

Untuk mendapatkan sumber pembiayaan, BTN akan mengeluarkan obligasi jangka panjang. BTN selama ini telah mengeluarkan obligasi sebanyak 14 kali. "Mitigasi risiko BTN sudah siap dengan menerbitkan obligasi jangka panjang," ujarnya. (art)

Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini
Harmoni Energi Sehat

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

Salah satu langkah konkret yang diambil dalam merayakan Hari Kartini adalah meluncurkan Harmoni Energi Sehat (HES), sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesehatan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024