Pemegang Saham Aqua Setuju Go Private

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA) akhirnya menyetujui rencana perseroan untuk mengubah status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private). Sebanyak 82,6 persen pemegang saham menyetujui rencana tersebut.

Adapun jumlah pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB itu sebanyak 92,10 persen.

Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya

Seperti diketahui, perseroan menggelar RUPSLB terkait rencana Aqua untuk menghapus pencatatan sahamnya (delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan menetapkan harga penawaran tender (tender offer) sebesar Rp500.000 per saham atau total senilai Rp371,79 miliar untuk sisa saham yang dimiliki pemegang saham publik.

Aqua menawarkan pembelian kembali saham kepada pemegang dari 743,38 juta saham atau mewakili 5,65 persen saham publik.

Harga tender offer tersebut 104,25 persen premium dari harga tertinggi saham Aqua di pasar selama 90 hari sebelum pengumuman privatisasi pada 20 Agustus 2010.

Sementara itu, berdasarkan perusahaan penilai independen, nilai wajar saham Aqua hanya Rp222.460 per saham.

Tahun lalu, Aqua menetapkan harga penawaran tender saham perseroan Rp450.000 per unit. Harga yang ditawarkan perseroan tersebut lebih tinggi dibanding hasil laporan penilai independen mengenai harga wajar saham Aqua.

Harga wajar saham Aqua hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik Ruky, Safrudin, dan Rekan hanya Rp200.095 per unit.

Saat ini, PT Tirta Investama memiliki 94,35 persen saham Aqua, sedangkan publik 5,65 persen. (art)

Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024
Tangkapan layar anggota TNI tewas tersambar petir di Cilangkap

Berteduh Sambil Main HP, 3 Anggota TNI Tersambar Petir di Dekat Mabes Cilangkap

Tiga orang anggota TNI tersambar petir di depan kawasan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Hal itu diungkap Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Nugraha Gumilar.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024