Pewaris Kerajaan Bisnis Taipan Kaya Prajogo

Agus Salim Pangestu
Sumber :
  • barito pacific

VIVAnews - Secara perlahan, taipan papan atas Indonesia Prajogo Pangestu mulai mewariskan kerajaan bisnis Grup Barito Pacific kepada putranya, Agus Salim Pangestu.

"Ya, soal urusan bisnis sudah mulai dialihkan sedikit-sedikit," ujar Agus Pangestu kepada VIVAnews di Jakarta.

Akan Ada Kejutan dari Putusan MK dalam Perkara Sengketa Pilpres 2024, Menurut Pengamat

Agus adalah sosok pengusaha muda, penerus grup bisnis besar yang bersikap terbuka dalam menyampaikan pandangannya.

Sebagai penerus perusahaan yang dibangun orang tuanya, Agus Pangestu kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Barito Pacific. Jabatan ini sudah diembannya sejak Juni 2002.

Agus Pangestu lulus dari Boston College, Amerika Serikat di bidang Ilmu Ekonomi dan Administrasi Bisnis pada 1994. Dia memulai karir pekerjaannya pada 1993 di Linkage Human Resources Management.

Dia kemudian bekerja di Merrill Lynch, Amerika Serikat sebagai analis finansial pada 1995 sebelum bergabung dengan perusahaan milik orang tuanya Barito Pacific pada Juli 1997. Agus mulai ditunjuk sebagai Direktur Barito sejak Juni 1998.

Namun, Agus menekankan Prajogo sebagai pendiri kerajaan bisnis Barito masih berperan. Ayahnya, masih menjabat sebagai Chairman sekaligus Presiden Komisaris Barito Pacific.

Prajogo adalah salah satu taipan terkemuka dan masuk dalam jajaran orang kaya Indonesia versi majalah Forbes. Pengusaha asal Kalimantan Barat ini besar sejak jaman pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh mantan Presiden Soeharto.

Sedangkan, Barito Pacific adalah salah satu grup bisnis yang bergerak di berbagai bidang. Selain di sektor kehutanan, perkayuan dan perkebunan, Barito juga menggeluti bisnis petrokimia, serta pertambangan batu bara dan migas. Bahkan, Barito juga masuk ke sektor penyedia energi listrik.

Salah satu strategi besar yang kini tengah digarap Agus Pangestu bersama jajaran direksi Barito, seperti Presdir barito Loeki S Poetra, adalah menggabungkan dua perusahaan petrokimia besar di Indonesia, yakni PT Chandra Asri dan PT Tri Polyta. "Ini bagian dari upaya kami untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan untuk bersaing menghadapi pemain global," kata Agus.

Selain merger Chandra Asri, sejauh ini Agus berperan dalam kebijakan strategis perusahaan seperti ekspansi berupa pembangunan pabrik, seperti pabrik butadiene untuk mengeluarkan produk yang variatif, serta melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain, seperti Star Energy. Menurut Agus, rekam jejak Barito selama ini mencatat adanya akuisisi setiap tahun.

Baca juga:

Tertarik Beli Mitsubishi XForce, Segini Bayar Pajak Tahunannya

Calon Kapolri Seorang Doktor

Lorenzo Keluhkan Gaya Balap Rossi

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Diskon Hingga Rp 800 Ribu, Bisa Buat Hadiah Lebaran

Negara-Negara Tambang Emas Dunia

Daftar Negara Paling Kaya di Dunia

Daftar Negara Paling Miskin di Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya