Akuisisi, Saham Telkom Siap Tembus Rp10.000

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang berencana mengakuisisi perusahaan teknologi informasi senilai Rp1 triliun guna mendukung kinerja dan mempertahankan pangsa pasar diprediksi memberikan sentimen positif pada saham perseroan di bursa.

"Saham Telkom bisa menembus Rp10.000 per unit dengan aksi korporasi itu. Apalagi, kami masih memiliki sudut pandang positif terhadap sektor telekomunikasi di Indonesia," kata analis PT BNI Securities, Akhmad Nurcahyadi, melalui risetnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 13 Oktober 2010. "Rekomendasi beli."

Akhmad menuturkan, aksi korporasi tersebut dijadwalkan akan rampung pada akhir tahun ini. Adapun seluruh dana akuisisi akan menggunakan kas internal. Namun, bila diperlukan, Telkom akan mencairkan pinjaman siaga (standby loan) yang dimiliki senilai Rp4 triliun.

"Kami melihat langkah yang diambil perseroan dapat memberikan keuntungan signifikan, seiring dengan potensi berlanjutnya penurunan pendapatan lini bisnis fixed line dan melambatnya kontribusi pendapatan dari divisi seluler," kata Akhmad.

Tahun ini, TLKM mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp20 triliun, sedangkan pada 2011 hanya Rp17 triliun.

Akhmad mengakui, melalui akuisisi tersebut, Telkom dapat bergerak lebih leluasa dalam melakukan diversifikasi jasa telekomunikasi. Dukungan infrastruktur yang kuat juga menjadi kekuatan lain yang dapat mendorong kinerja perusahaan akan terjaga secara berkelanjutan.

"New waves revenue juga kami lihat masih akan bertumbuh selama didorong ekspansi dan inovasi jasa telekomunikasi yang ditawarkan," ujarnya.

Dia melanjutkan, tingkat penetrasi yang masih rendah untuk layanan telekomunikasi jenis internet dan jasa telekomunikasi lainnya (selain fixed line dan seluler) juga masih akan memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan konsolidasi perseroan.

"Kami memproyeksikan Telkom akan membukukan kenaikan pendapatan Rp66,67 triliun hingga akhir 2010, dengan potensi kenaikan laba bersih menjadi Rp11,8 triliun," kata Akhmad.

Sementara itu, pada akhir perdagangan sesi pertama, TLKM ditutup terkoreksi Rp50 atau 0,54 persen ke level Rp9.100. (art)

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli

Terkait kasus yang dialami oleh Alca Octaviani, ada 2 jenis obat yang telah ia konsumsi di antaranya adalah obat actifed yang mempunyai kandungan pseudoephedrine.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024