- AP Photo
VIVAnews - Partai Demokrat menilai kepergian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke forum G-20 di Korea Selatan dan APEC di Jepang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kerja sama Indonesia di bidang ekonomi dan politik.
"Indonesia memiliki kepentingan yang besar dalam forum kerja sama dunia penting itu untuk membangun hubungan kerja sama di era globalisasi ekonomi saat ini," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah, saat ditemui di Jakarta, Jumat 12 November 2010.
Selain itu, Jafar menambahkan agenda G-20 dan APEC yang digelar di Korsel dan Jepang akan menjadi momentum penting bagi negosiasi ekonomi serta politik negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. "Jadi wajar, bila kepala negara memutuskan untuk pergi. Apalagi, kepala negara masih tetap memantau situasi dan kondisi wilayah yang terkena musibah," tuturnya.
Seperti diketahui, di hari kedua berada di Seoul, Presiden SBY hari ini akan memimpin (leader speaker) untuk sesi ketiga membahas isu pembangunan di Konferensi Tingkat Tinggi G20. Sesi ini diagendakan Jumat, pukul 11.30 waktu setempat atau pukul 09.30 Waktu Indonesia Barat.
Pada sesi ini, Presiden SBY hadir didampingi Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan dua pendamping lainnya. Dalam penerbangan Jakarta-Seoul kemarin siang, Presiden menjelaskan pembahasan mengenai pembangunan ini sangat penting bagi Indonesia.
"Kita tidak ingin ekonomi dunia berkembang secara timpang, tidak adil, tidak mendengarkan suara negara-negara berkembang," kata Presiden di dalam pesawat khusus kepresidenan A 330-300, dilansir laman Presiden SBY. Isu kekayaan maritim juga menjadi bagian dari pembahasan pada sesi ini. (art)