- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Larangan penggunaan premium bagi kendaraan pribadi akan diberlakukan akhir kuartal pertama tahun depan. Setidaknya masih ada waktu tiga bulan bagi PT Pertamina untuk memperbaiki infrastruktur pendukung BBM nonsubsidi.
Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, M Harun mengatakan bahwa sisa waktu itu akan digunakan sepenuhnya untuk membenahi fasilitas distribusi Pertamax di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.
"Kami akan mempersiapkan infrastruktur di Kilang Balongan di Indramayu serta Depot Plumpang di Jakarta Utara," kata Harun, Rabu 15 Desember 2010.
Pertamina saat ini memiliki 720 SPBU di Jabodetabek. Dari jumlah itu, 530 SPBU di antaranya sudah menjual BBM nonsubsidi jenis Pertamax. Sedangkan 149 SPBU yang lain harus dikonversi untuk siap menjual Pertamax, dan 21 SPBU harus dilakukan investasi baru dengan menambah tanki khusus Pertamax.
Pertamina menyarankan kepada masyarakat agar tidak panik menyikapi rencana pembatasan BBM itu. Sebab, stok bahan bakar, baik yang bersubsidi maupun yang tidak, mencukupi kebutuhan.
Harus mengatakan, Pertamina telah memperoleh tambahan kuota 2010 sebesar 1,8 juta kilo liter yang akan digunakan untuk penyaluran hingga akhir 2010. Awal 2011 penyaluran BBM bersubsidi akan tetap dilakukan seperti biasa dengan alokasi kuota yang ditetapkan pemerintah dan DPR sebesar 38,5 juta kilo liter.
Sementara itu, catatan Pertamina, tingkat konsumsi Pertamax di wilayah Jabodetabek saat ini sekitar 1.800 - 2.000 kilo liter per hari. Sedangkan stok nasional Pertamax berkisar di level ketahanan 40 hari, dan Pertamax Plus mencukupi lebih dari 65 hari.
"Jadi masyarakat tak perlu khawatir terjadi kelangkaan BBM," ujar Harun. (hs)
Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024
event lari trail berstandar internasional, dengan bertajuk 'Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition', yang berlangsung di Water Front City, Pangururan, Kabupaten Samosir,
