Cadangan Devisa Bisa Tembus US$95 Miliar

Nasabah menukar uang dolar di Bank Korea, Seoul
Sumber :
  • AP Photo/Ahn Young-joon

VIVAnews - Cadangan devisa akhir tahun diperkirakan terus meningkat hingga mencapai US$95 miliar, atau naik dari akhir November US$92,75 miliar. Hal itu berasal dari neraca pembayaran arus ekspor impor, meningkatnya investasi dan arus modal tahun ini.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, untuk menghadapi arus modal masuk (capital inflow), pemerintah, dan Bank Indonesia harus sejalan untuk mengatasi bagaimana mengurangi kecepatan capital inflow yang spekulatif.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

"Selain itu, investor yang masuk dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan bersifat jangka panjang seperti private sector, BUMN," kata Darmin di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 27 Desember 2010.

Adanya capital inflow tersebut, menurut Darmin, sebaiknya disalurkan ke investasi jangka panjang melalui penerbitan saham baru atau rights issue maupun penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Selain itu, ada kemungkinan insentif pajak bagi penanaman investasi asing langsung merupakan langkah yang baik.

BI dan pemerintah juga perlu mempersiapkan kemampuan berjaga-jaga dan melindungi diri sendiri, jika terjadi pembalikan modal. (art)

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Selesaikan Persoalan Papua, Jusuf Kalla Beri Saran Begini ke Prabowo-Gibran

Salah satu tantangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nanti adalah persoalan konflik di Papua. Jusuf Kalla yang pernah tangani konflik Aceh, ikut memberi saran

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024