Usaha Global yang Berjaya di Emerging Market

Google
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Survei Boston Consulting Group menunjukkan nilai saham perusahaan berbasis teknologi, media dan telekomunikasi dunia yang berbasis di negara berkembang meroket sepanjang 2010.

"Perusahaan yang berbasis di negara emerging market ini melebarkan sayap mereka sebagai pemain global," kata Senior Partner Boston Global Group David Dean dalam surveinya seperti dikutip VIVAnews, Minggu 16 Januari 2010.

Laporan Boston Consulting menyebutkan tujuh dari sepuluh pemain telekomunikasi global, lima dari sepuluh pemain top media dunia, dan empat dari sepuluh pemain top teknologi terbesar dunia, telah memindahkan basis produksinya di India, Taiwan, Meksiko, China, dan negara-negara berkembang lainnya. Negara-negara ini menjadi pusat inovasi karena sumber tenaga kerja yang murah.

Sepuluh pemain besar yang memindahkan basis produksinya di negara-negara tersebut di antaranya merupakan perusahaan yang melakukan revolusi digital, seperti Tencent Holdings dan Google.

Dari 126 perusahaan dianalisa 81 perusahaan yang berbasis di negara berkembang. Disebutkan, perusahaan di sektor teknologi, media dan telekomunikasi membukukan kinerja dan tingkat pengembalian saham perusahaan yang cukup besar.

Apple memimpin tingkat pengembalian saham tertinggi sebesar 45,6 persen, MediaTek (32 persen), dan Infosys Technologies (21,2 persen). Top media performer termasuk Tencent Holdings sebesar 106,3 persen, Naspers (33,3 persen), dan Net Servicos de Comunicação (30,3 persen). Sementara di bidang telekomunikasi termasuk América Móvil sebesar 27,1 persen, China Mobile (26,0 persen), dan Bharti Airtel (25,6 persen).

Dari survei ini terlihat, perusahaan teknologi menunjukkan pertumbuhan paling rendah dengan margin kontribusi arus kas yang juga rendah.

Sementara itu perusahaan di bidang telekomunikasi  berusaha melakukan reorientasi strategi mereka untuk mencapai pertumbuhan yang cepat dari mobile data. Bagi perusahaan teknologi dan telekomunikasi, komputasi awan memegang janji pertumbuhan.

Cloud computing adalah solusi ICT melalui mekanisme komputasi awan yang memungkinkan user menggunakan ataupun menyewa layanan ICT. Sementara itu, pengelolaan infrastruktur, platform, maupun aplikasi IT services dilakukan oleh provider. Dalam hal ini pemilik infrastruktur adalah Google.

Rupanya ide ini pun di adopsi oleh anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Telkomsel. Telkomsel berkolaborasi dengan Google meluncurkan Business Connect, yaitu solusi konektivitas bisnis berbasis Web untuk mengoperasikan email, instant messaging, calendar, office operation tools, serta document sharing secara lebih ringkas dan praktis.

PT Telkomsel menyasar pertumbuhan bisnis lebih dari 10 persen pada tahun 2011. Telkomsel berhasil mencatat pertumbuhan pelanggan sekitar 16,7 persen per kuartal ketiga tahun 2010 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menjadi pemain global juga ditunjukkan oleh induk perusahaan Telkomsel, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Telkom juga diketahui tengah mengincar perusahaan telekomunikasi di Kamboja. Perusahaan pelat merah ini membidik kepemilikan saham mayoritas. Penawaran saat ini dilakukan melalui mekanisme lelang terbuka.

Kenapa Kamboja? "Penetrasi telekomunikasi di Kamboja belum 50 persen," ujar Direktur Utama Telkom Rinaldi. Sementara itu, populasi masyarakat Kamboja mencapai 14 juta jiwa.

Selama sembilan bulan pertama 2010, Telkom mencatat penurunan laba bersih sebesar 3,9 persen menjadi Rp8,9 triliun dari sebelumnya Rp9,3 triliun. Penurunan laba selisih kurs sebesar Rp644 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya, mengakibatkan adanya peningkatan biaya lain-lain bersih sebesar Rp545 miliar.

Erick Thohir Ketemu Kiper Inter Milan, Bakal Dinaturalisasi Timnas Indonesia?
Ashanty.

Terungkap! Keajaiban yang Dialami Ashanty Saat Umrah, Kisahnya Bikin Merinding

Ada momen mengharukan yang terjadi ketika Ashanty berdesak-desakan hendak memegang dan mencium Kakbah. Momen itu diabadikan dalam sebuah video.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024