Harga Pangan Pokok di Jakarta Masih Tinggi

Pasar Tradisional
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Harga sejumlah bahan makanan pokok hingga saat ini masih tinggi. Pantauan VIVAnews.com di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 19 Januari 2011, harga beras, minyak goreng, telur, bawang merah, dan cabai rawit merah masih tinggi.

Harul, 25, penjual beras di pasar itu menuturkan, "Sekarang sih harga masih tinggi". Harga beras yang paling murah saat ini Rp6.300 per kilogram, yaitu jenis IR42. Sementara itu, termahal adalah Segon Setra, Rp10.400 per kilogram.

Dia mengungkapkan, kenaikan beras telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. "Sejak akhir Oktober sampai saat ini belum turun, justru naik terus," tuturnya.

Ia mengakui, setiap kali belanja, harga beras terus naik rata-rata Rp150-200 per kilogram. Harul belanja tiap tiga hari sekali.

Tukiyem, 53, penjual cabai menuturkan harga cabai rawit merah masih belum turun sejak beberapa waktu lalu. Saat ini harga cabai rawit merah masih Rp100-110 ribu per kilogram. Ia mengaku hanya mengambil untung sedikit, sebab harga belinya telah mencapai Rp90-95 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga cabai merah keriting dan cabai rawit hijau saat ini telah stabil di harga Rp40 ribu per kilogram.

Harga bawang merah juga mengalami kenaikan. Saat ini, dia menjual seharga Rp26 ribu per kilogram. Jauh lebih tinggi dari harga normal, Rp22 ribu. "Harga di Pasar Induk sudah Rp24 ribu," tuturnya.

Harga telur pun mengalami lonjakan. Legi, 25, penjual telur di pasar itu kepada VIVAnews.com mengatakan, "Selama dua bulan terakhir naik. Mungkin faktor cuaca sehingga mengurangi pasokan".

Harga telur ayam negeri saat ini Rp14 ribu per kilogram, sedangkan biasanya hanya Rp13 ribu. Telur bebek naik dari Rp1.300 menjadi Rp1.600 per butir. Telur ayam kampung merah naik dari Rp1.400 menjadi Rp1.600 per butir. Selain itu, telur ayam kampung biasa naik dari Rp1.200 menjadi Rp1.300 per butir.

Harga minyak goreng kemasan juga melonjak sejak akhir tahun lalu. Ali Gunawan, 65, pemilik kios bahan makanan pokok menuturkan harga minyak goreng naik sejak dua bulan lalu. Minyak goreng kemasan biasanya Rp21 ribu per dua liter. "Sekarang Rp23-24 ribu," ujarnya.

Harga daging ayam negeri juga melonjak sejak sepekan terakhir. Di pasar Kramat Jati, harga ayam naik dari Rp25 ribu menjadi Rp27 ribu per ekor.

Harga pangan dunia meroket selama Desember 2010, dengan Indeks Harga Pangan FAO mencapai rekor tertinggi. Kenaikan harga pangan itu melebihi yang terjadi pada 2008, ketika lonjakan harga menyebabkan kerusuhan di sejumlah negara.

Indeks yang menghitung perubahan harga kumpulan bahan pangan seperti sereal, bijih minyak, susu, daging, dan gula rata-rata mencapai 214,7 pada Desember 2010. Sementara itu, rekor Juni 2008 hanya di level 213,5.

Indonesia pun mewaspadai perkembangan ini. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan melambungnya harga pangan dunia bisa membahayakan posisi Indonesia. Ini karena sejumlah eksportir menahan tidak menjual stok bahan makanan mereka.

"Bila produsen pangan menahan ekspor, ini bisa membahayakan Indonesia," kata Agus.

Kepala Badan Pusat Statisik (BPS), Rusman Heriawan sebelumnya memperingatkan bahwa dua negara eksportir beras terbesar dunia, yakni Vietnam dan Thailand, akan menahan ekspor pangan mereka tahun ini. Mereka akan menjaga stok domestik di tengah lonjakan harga beras dunia. (art)

Chandrika Chika Terjerat Narkoba, Alasannya Mengejutkan: Bukan Doping, Tapi Pergaulan
Ilustrasi mengemudi mobil di tengah hujan

Top Trending: Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online karena Bernama Ini, Komika Usir Ibu Menyusui

Berita tentang geger seorang wanita dilarang naik kendaraan online gegara bernama ini hingga komika usir ibu menyusui menjadi terpopuler di kanal Trending VIVA.co.id. 

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024