DPR-BI Bahas Pembobolan dan Debt Collector

Ketua BPK, Harry Azhar Azis
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews- Komisi keuangan dan perbankan (Komisi XI) akan membahas kasus pembobolan bank dan jasa penagih utang (debt collector) dengan Bank Indonesia dan Kepolisian RI. Rapat kerja akan berlangsung Selasa malam, 5 April 2011, juga mengundang Citibank, bank yang kini terkena dua kasus itu.

Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis mengatakan, dalam rapat itu Komisi XI akan bertanya soal sistem pengawasan BI, dan peristiwa pembobolan bank. Menurutnya sistem peringatan bank mestinya cepat diketahui jika ada yang janggal. Tapi pada kasus Melinda Dee, baru terungkap setelah tiga tahun. "Kita tanyakan mengenai perlindungan konsumen dan bagaimana sistem pengawasan BI," ujar Harry kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa, 5 April 2011.

Pembobolan ini menunjukkan sistem internal bank lemah. Kasus Melinda Dee menunjukkan layanan private banking dianggap sesuatu spesial sehingga pihak lain tak boleh tahu. Padahal seharusnya ada alarm mengingatkan jika ada perubahan angka janggal.

Kasus kedua soal debt collector yang menagih tunggakan kartu kredit. Kematian nasabah Citibank Irzen Octa, menunjukkan ada kesalahan praktik penagihan selama ini. Apalagi ia mendengar adanya komisi khusus bagi debt collector yang berhasil. Komisi itu tergantung besar kecilnya utang. "Itu yang kita dengar. Makanya nanti akan kita tanyakan" ujarnya.

Harry juga mempertanyakan apakah jasa pihak ketiga itu terdaftar dalam badan usaha resmi. Apakah usaha itu dikategorikan perpanjangan tangan perbankan atau "preman".

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Dua kasus itu menunjukkan BI lalai dalam pengawasan bank. Bahkan DPR mengancam akan mencabut ijin Dewan Gubernur.  Komisi XI adalah komisi yang melakukan fit and proper test para Dewan Gubernur BI. "Jika anggota DPR tak percaya dengan BI, maka bisa mengirimkan surat kepada presiden bahwa Dewan Gubernur tak layak menempati jabatan di BI", ujar Harry.

Sementara terkait Citibank, Harry mendesak adanya sanksi tegas dari BI. Citibank harus bertanggung jawab, bukan hanya pelaku penganiayaan Irzen Octa saja. Sanksi itu, kata Harry, tak cukup hanya teguran tertulis, namun juga pembekuan ijin bank beberapa tahun. "Biar menjadi pelajaran perbankan," ujarnya.

VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Ledakan Terdengar di Irak hingga Suriah Imbas Serangan Israel ke Iran

Israel telah melakukan serangan udara terhadap sasaran di Iran. Hal ini dikonfirmasi oleh para pejabat AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024