Ini Alasan Sandiaga Uno Ambil Mandala

Sandiaga Salahuddin Uno
Sumber :
  • Facebook

VIVAnews - Pengusaha muda Sandiaga Salahuddin Uno melalui PT Saratoga Investama Sedaya menyuntik modal Mandala Airlines hingga mencapai kepemilikan 51 persen. Dalam transaksi yang nilainya sekitar Rp1 triliun ini Saratoga menggandeng maskapai asal Singapura, Tiger Airways.

Saat dihubungi VIVAnews.com, Sandiaga membenarkan aksi korporasi ini. Nantinya, Tiger akan memegang 33 persen, dan sisanya sebesar 16 persen dipegang para kreditur Mandala.

Seorang yang dekat dengan Sandiaga mengatakan, Saratoga menggandeng Tiger karena perusahaan ini belum memiliki pengalaman mengelola penerbangan. "Memang Saratoga perusahaan investasi, namun mereka harus memastikan kalau Mandala bisa berjalan lebih baik," kata sumber itu saat berbincang dengan VIVAnews.com. "Apalagi hubungan Pak Sandi dengan Singapura sangat baik."

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Dia mengatakan, bisnis penerbangan di Indonesia masih sangat menggiurkan. Indonesia yang merupakan negara kepulauan tak lagi bisa disatukan dengan kapal. Sebagai pengusaha, peluang ini harus diambil. "Daripada membuat maskapai baru, lebih baik mengambil alih. Asalkan harganya bagus."

Sumber yang mengetahui transaksi ini mengatakan, awalnya Tiger menjajaki  pengambilalihan ini. Namun, maskapai asing tak boleh menguasai mayoritas saham perusahaan penerbangan nasional. Mau tidak mau, Tiger harus mencari mitra lokal. "Bertemulah dengan Saratoga," katanya.

Mandala Airlines mendadak menghentikan seluruh penerbangan sejak Kamis 13 Januari. Penghentian operasi ini disebabkan banyaknya utang yang membelit perusahaan.

Setelah melalui berbagai proses, Mandala akhirnya mengumumkan sebagian besar kreditor sepakat dan mendukung perusahaan melakukan restrukturisasi, yaitu melalui penyuntikan modal dari investor baru. (umi)

Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024