RI Bujuk Investor, Benahi Dulu Tantangan Ini

Pembangunan jalan tol Semarang - Solo di Banyumanik, Semarang
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVAnews - Forum Ekonomi Dunia untuk Asia Timur (WEF on East Asia) yang telah dilaksanakan di Jakarta, 12-13 Juni, merupakan momentum Indonesia untuk menarik investasi asing. "Sebagai tuan rumah, profil Indonesia menjadi perhatian dunia," kata ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 15 Juni 2011.

Sayangnya pemerintah memiliki pekerjaan rumah besar untuk menyiapkan investasi masuk ke Indonesia. Salah satunya infrastruktur.

Fauzi mengatakan, proyek infrastruktur merupakan harga mati yang harus dikerjakan pemerintah. Sebab tanpa infrastruktur yang memadai, investasi asing bakal terhambat.

"Selama infrastruktur jelek, aliran dana asing hanya menjadi hot money, yang siap kelur kapan saja," katanya. "Investasi asing hanya masuk pada pasar uang dan pasar modal."

Fauzi juga mengingatkan, tanpa infrastruktur yang baik, sektor perkebunan dan pertambangan juga tak bisa berkembang pesat. Padahal dua sektor ini tengah menjadi andalan pemerintah.

Terhambatnya infrastruktur, kata dia, karena masalah yang tak diselesaikan. Seperti masalah pembebesan lahan, ketidakmampuan pemerintah daerah mengelola proyek, dan dana anggaran yang sering telat. "Ini yang harus secepatnya diselesaikan."

Saat ini, menurut Fauzi, investor tengah melirik tiga negara tujuan investasi, yaitu China, India, dan Indonesia. "Bila tak bisa memanfaatkan, momen ini bisa terlewat."

Pengamat ekonomi Aviliani berpendapat, pemerintah harus memetakan masalah ekonomi sebagai tindak lanjut WEF. "Masalah tiap negara berbeda, sedangkan forum ekonomi dunia sifatnya hanya urun rempug," kata Aviliani.

Dia mengatakan, masalah utama Indonesia adalah pangan dan energi. Kedua komoditas ini harganya telah melambung tinggi, dan bila dibiarkan akan membahayakan perekonomian nasional.

Namun, yang tak kalah penting adalah infrastruktur. Menurut dia, infrastruktur sering menjadi kendala investasi asing. Karena itu, Aviliani menekankan pemerintah harus secepatnya merealisasikan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Pemerintah bisa mengerjakan hal yang termudah, seperti menggarap proyek BUMN dan menyelesaikan proyek swasta yang belum jalan. "Penghambat investasi menurut World Economic Forum adalah infrastruktur dan birokrasi. Minimal satu dulu diselesaikan," katanya.

Irish Bella Dijodohkan dengan King Nassar, Netizen: Janda Ketemu Duda Semoga Berjodoh
Logo HM Sampoerna.

HM Sampoerna Putuskan Tebar Dividen Rp 8,06 Triliun, Catat Jadwalnya

RUPST PT HM Sampoerna Tbk memutuskan pembagian dividen mencapai Rp 69,3 per saham atau total sebesar Rp 8,06 triliun.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024