Dirut Garuda: 2011, Pilot Asing Berkurang

Mantan Dirut Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Garuda Indonesia kembali menerima 23 pilot dari sekolah penerbang Bali International Flight Academy (BIFA) untuk memenuhi kebutuhan pilot sejalan dengan mulai tibanya pesawat–pesawat baru Garuda. Tahun ini, Garuda mendatangkan 11 pesawat baru. Garuda berharap kebutuhan pilot asing terus berkurang.

Hal itu disampaikan Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, dalam keterangan tertulis, Minggu 21 Agustus 2011. Rekrutmen pilot anyar ini untuk memenuhi kebutuhan 200 pilot Garuda pertahun.

"Untuk mengisi kebutuhan akan 200 pilot pertahunnya, Garuda Indonesia bekerjasama dengan BIFA dan STPI Curug," tulis Pujobroto. Acara wisuda dan penyerahan para pilot itu dilakukan oleh Robby Djohan, Chairman BIFA kepada Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia, di Financial Hall, Graha Niaga, Jakarta.

Menurut Pujobroto, BIFA telah berhasil mendidik empat angkatan dengan jumlah sekitar 100 pilot, angkatan pertama diterima Garuda pada Maret 2010. Para pilot angkatan pertama dan kedua telah bekerja menerbangkan pesawat–pesawat Garuda sebagai First Officer (FO).

Sementara angkatan ke tiga masih menjalani pendidikan typerating di Garuda Indonesia Training Center (GITC). Saat ini sebanyak 75 siswa pilot Garuda yang terbagi dalam tiga angkatan (angkatan 5,6,7) sedang menjalani pendidikan di BIFA.

Pilot–pilot yang baru tamat itu nantinya akan menggantikan posisi pilot–pilot asing yang direkrut Garuda selama setahun dalam periode bridging menunggu para calon pilot selesai pendidikan.

"Para pilot asing yang bekerja di Garuda saat ini berjumlah sebanyak 34 orang dan akan akan selesai kontraknya hingga akhir tahun 2011 ini," tulis Pujobroto.

Menurut Pujobroto, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, kerjasama dengan BIFA ini sangat membantu pencapaian program ekspansi Garuda Indonesia khususnya dalam pemenuhan kebutuhan akan para penerbang.

"Mudah–mudahan, seiring semakin banyaknya para kadet penerbang yang menyelesaikan pendidikan pada akhir tahun ini, maka peran pilot asing semakin berkurang dan seluruh pesawat Garuda Indonesia akan diterbangkan oleh para pilot Indonesia," tambah Emir seperti dituliskan Pujobroto.

Dalam upaya peningkatan layanan secara berkelanjutan, pada tahun 2011 ini Garuda Indonesia mendatangkan sebanyak 11 pesawat. Sebanyak 11 pesawat itu terdiri dari 9 pesawat B-737-800NG dan dua pesawat Airbus 330-200. Garuda juga telah membuka Makassar sebagai hubungan Indonesia timur untuk memperkuat jaringan penerbangan di 15 kota–kota di sekitarnya.

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

Masalah isu pilot asing dan pilot lokal ini sempat membuat Garuda kerepotan. Pada 28 Juli lalu, puluhan pilot Garuda Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) melakukan mogok terbang. Mogok terbang ini sebagai tuntutan kepada pihak manajemen Garuda yang dinilai diskriminasi.

Menurut para pilot APG, pilot asing yang bekerja di Garuda Indonesia digaji lebih tinggi dibanding pilot lokal. Sementara menurut manajemen Garuda, gaji pilot asing lebih tinggi karena statusnya kontrak dan tidak mendapat berbagai tunjangan seperti pilot lokal.

Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas

Cara Presiden Jokowi yang bagi-bagi bansos dekat spanduk pasangan 02 Prabowo-Gibran di Serang, Banten dipersoalkan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024