Alasan Pengusaha Pilih Jadi Pedagang

Target Pertumbuhan Ekspor 2010 : Peti Kemas
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menegaskan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kalangan pengusaha membuat mereka malas menjadi produsen. Hal ini membuat daya saing produk Indonesia menurun di tengah membanjirnya produk impor dari luar negeri.

Ketua Umum HIPMI, Erwin Aksa, mengatakan, pemerintah tidak memberi perhatian seperti insentif kepada kalangan pengusaha. Saat ini, para pengusaha lebih memilih menjadi pedagang daripada produsen, karenanya produk-produk impor semakin menggelembung di Tanah Air.

"Sehingga, barang-barang konsumsi menjadi semakin besar yang kami impor, dan jadinya tidak memikirkan lagi membangun manufaktur yang bisa mengganti posisi impor tersebut," ujar dia saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis 6 Oktober 2011.

Jika para pengusaha tetap dengan pola pikir seperti itu, dia melanjutkan, ketergantungan negara terhadap barang impor akan terus berlanjut. "Ini kan sudah terjadi di Amerika. Mereka sudah tidak bisa menghilangkan ketergantungan impornya apalagi dari China," terangnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data nilai pemasukan barang-barang dari luar negeri ke Indonesia tercatat sebesar US$15,05 miliar pada Agustus 2011. Selama Januari-Agustus 2011, nilai impor Indonesia mencapai US$114,84 miliar atau naik 30,90 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Porsi terbesar impor Indonesia berasal dari mesin dan peralatan mekanik sebesar US$15,37 miliar serta mesin dan peralatan listrik sebesar US$11,85 miliar.

Meski imporya tinggi, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami surplus US$20,01 miliar. Sementara itu, untuk Agustus, surplus perdagangan Indonesia mencapai US$2,76 miliar. (art)

Pengakuan Anak Buah Syafrin Tumpangi Mobil Dishub DKI yang Buang Sampah Sembarangan
LE SSERAFIM

Tampil di Coachella 2024, Vokal LE SSERAFIM Kena Kritik Pedas Netizen

LE SSERAFIM menjadi salah satu group K-Pop yang tampil di panggung Coachella 2024. Tentu saja hal ini menjadi momen membanggakan bagi grup musik yang masih terbilang baru

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024