- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menantang para direksi BUMN 'duafa' untuk bekerja lebih keras dan tidak boleh bergantung pada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Sebutan BUMN 'duafa' ditujukan kepada perusahaan pelat merah yang terus merugi.
"Saya sudah mengatakan kepada PPA bahwa tidak perlu lagi menangani (BUMN) yang kecil-kecil, restrukturisasi yang kecil-kecil tidak usah," kata Dahlan di Jakarta, Rabu 9 November 2011.
Meski demikian, Dahlan melanjutkan, selama ini para direksi BUMN yang direstrukturisasi mengeluhkan kecenderungan dana dari PPA yang telat dan tidak lancar. "Memangnya uangnya dia (BUMN)? Terserah PPA mau kasih atau nggak," ujar Dahlan.
Menurut dia, dana bantuan PPA itu bukan hak BUMN. Untuk itu, Dahlan mewanti-wanti direksi PPA agar tidak memberikan dana kepada BUMN kecil yang mengajukan bantuan.
Seperti diketahui, beberapa BUMN seperti PT Kertas Leces, PT Iglas Persero, dan PT Balai Pustaka meminta bantuan kepada PPA. "Saya katakan, jangan kasih uang ke mereka," kata Dahlan.
Dahlan meyakini, para direksi BUMN tersebut akan mampu keluar dari utang yang membelitnya tanpa bantuan sepeser pun dari PPA. "Kalau dikasih bantuan terus terlalu enak. Kalau begitu, semua orang mau jadi direktur. Mereka harus kerja keras, dengan kerja keras bisa selesai," katanya. (art)