Besaran Pungutan OJK yang Diharapkan Bankir

Ketua Perbanas Sigit Pramono (kanan)
Sumber :
  • Budi

VIVAnews - Kalangan perbankan berharap pengalihan pengawasan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan akan dibarengi dengan pungutan yang jauh lebih murah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono, di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis, 10 November 2011. "Kami siap untuk membicarakannya, karena undang-undang sudah jelas --bahwa bank-- wajib membayar. Jadi, kami tidak bisa mengelak lagi," katanya.

Sigit mengakui, pihaknya belum mengetahui dasar rumusan pengenaan pungutan bagi kalangan perbankan. Namun, dia kembali menegaskan, hendaknya pungutan yang dikenakan semakin meringankan perbankan. "Kami sih inginnya tidak usah bayar. Tapi kan tidak mungkin," ujarnya.

Menurut Sigit, dengan pengalihan fungsi pengawasan perbankan itu, Perbanas berharap OJK akan diisi oleh personel yang lebih kompeten dan profesional dalam hal pengawasan perbankan.

Terkait pengalihan para pegawai dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan BI yang harus berpindah ke OJK, Sigit menilai hal itu sebagai hal lumrah dan biasa terjadi di negara mana pun.

Namun, diingatkan agar mekanisme perekrutan pegawai OJK dilakukan lebih ketat, sehingga bisa menghasilkan personel yang kompeten dan profesional.

"Di negara mana pun yang menerapkan pemisahan, tim pengawas berasal dari bank sentral sebelumnya. Minimal selama masa transisi," kata Sigit. (art)

Alutsista Buatan Indonesia Laris Manis di Pasar Global: Bukti Kemajuan Industri Pertahanan Nasional
Pasukan Khusus Hamas Brigade Izzuddin al-Qassam

Media Arab sebut Hamas Setuju Bebaskan 33 Warga Israel yang Disandera

Gerakan Palestina Hamas setuju untuk membebaskan 33 sandera Israel sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024