- REUTERS/ Jason Reed
VIVAnews - Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengatakan pembelian 230 pesawat Boeing senilai US$21,7 miliar atau sekitar Rp195 triliun itu akan dibiayai oleh bank ekspor Amerika (Ex-Im Bank). Perjanjian yang mendatangkan 230 pesawat Boeing mulai 2017 ini telah dirancang cukup lama.
Menurut dia, masalah pendanaan pembelian pesawat ini dibahas berbeda dengan perjanjian pembelian pesawat Boeing senilai US$21,7 miliar yang dilakukan hari ini di Bali. "Ini akan dibiayai bank Amerika," ujar Edward kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 18 November 2011.
Dia menjelaskan, negosiasi bisnis itu sudah lama dirancang yaitu hampir satu tahun, bukan secara mendadak. Dalam kerja sama itu, Lion memesan 230 pesawat mulai 2017 hingga 2025. Pesawat ini tambahan dari 178 pesawat yang dipesan Lion sebelumnya pada 2007-2017. "Jadi, total pesanan sebanyak 408 ditambah kerja sama sebelumnya," tambahnya.
Pada pemesanan sebelumnya, yaitu 178 pesawat pada 2007, dia melanjutkan, pesawat yang sudah datang sebanyak 54 unit. "Sisanya hingga 2017. Setelah itu baru datang pesawat yang perjanjiannya ditandatangani hari ini," ujarnya.
Seperti diketahui, hari ini Lion Air dan Boeing melakukan kesepakatan jual beli pesawat senilai US$21,7 miliar atau sekitar Rp195 triliun. Dalam penandatanganan kerja sama itu juga disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Obama mengatakan dengan kerja sama itu, Boeing juga akan menghasilkan lebih dari 100.000 pekerjaaan di Amerika Serikat untuk jangka panjang.
Kerja sama ini merupakan kesepakatan bisnis terbesar yang pernah dilakukan Boeing. Sebelumnya rekor terbesar dilakukan dengan maskapai Emirates Airlines yang menandatangani perjanjian kerja senilai US$18 miliar (Rp161,28 triliun) untuk memasok maskapai sebanyak 50 pesawat. (art)
Haru, Angelina Sondakh Ungkap Inspirasi Kebaikan Mendiang Mooryati Soedibyo
Pada masa mengemban gelar sebagai Putri Indonesia, Angelina Sondakh sangat dekat dengan Mooryati Soedibyo.
