Bank Dunia: Asia Timur Tumbuh Melambat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber :

VIVAnews- Bank Dunia menyatakan kawasan Asia Timur (negara Asean, China, Hong Kong, Korea) tetap akan tumbuh kuat. Namun pertumbuhan itu akan melandai karena lemahnya permintaan eksternal.

Dalam laporannya mengenai update Ekonomi Asia dan Pasifik, Bank Dunia menyebutkan bahwa di tengah ketidakpastian Eropa dan perlambatan pertumbuhan global, PDB riil Asia Timur akan naik 8,2 persen pada 2011. Sedangkan tahun depan akan turun menjadi 7,8 persen. Kontribusi terbesar berasal dari permintaan domestik di negara berpenghasilan menengah.

Chief Economist Bank Dunia untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik Bert Hofman mengatakan pertumbuhan rendah di Eropa akibat adanya penghematan fiskal dan kebutuhan bank untuk meningkatkan modal, akan mempengaruhi Asia Timur. Penurunan kredit dari bank-bank Eropa juga akan mempengaruhi aliran modal ke Asia timur.

United Tractors Tebar Dividen hingga Total Rp 8,2 Triliun

"Namun tingginya cadangan devisa dan surplus neraca berjalan akan melindungi sebagian besar negara-negara di wilayah tersebut dari dampak tekanan keuangan baru yang mungkin terjadi,” kata Bert Hofman saat memberikan pemaparannya langsung dari Singapura, Selasa 22 November 2011.

Laporan itu menyebutkan perlambatan pertumbuhan di wilayah Asia Timur lebih terlihat nyata pada bidang produksi industri. Ekspor dari perusahaan-perusahaan besar yang menjadi bagian dari industri regional, terutama dalam bidang elektronik, telah mengalami penurunan. Permintaan domestik untuk komoditas dan bahan baku tetap bertahan, sehingga membantu ekonomi-ekonomi kaya sumber daya untuk menjaga tingkat ekspor dan pertumbuhan PDB yang tinggi.

“Dengan melemahnya permintaan dari negera-negera maju, porsi China dalam impor global telah meningkat,  menjadi sumber permintaan global yang semakin penting, pergeseran ke impor barang konsumsi yang lebih tinggi di China juga menguntungan bagi para eksportir manufaktur di wilayah Asia Timur,” ungkapnya.

Prospek pertumbuhan Asia Timur dihambat oleh ketidakpastian global dan dampak bencana alam, lambatnya kemajuan penyelesaian masalah utang di zona euro dan naiknya kekhawatiran investor terhadap stabilitas dan pertumbuhan global. Aliran modal akan keluar dari pasar yang baru tumbuh ke sektor yang lebih aman. Hal itu juga menyebabkan investasi portofolio mengalami perubahan arah dan pasar-pasar saham mengalami penurunan nilai di Asia Timur.

Dengan pertumbuhan di atas, Bank Dunia juga memperkirakan 38 juta jiwa di Asia Timur yang berkembang akan bergerak keluar dari kemiskinan pada akhir tahun 2011. Bank Dunia mengkhawatirkan adanya potensi dampak situasi ekonomi global terhadap masyarakat yang lemah. "Karena upaya pengentasan kemiskinan dapat terhambat peristiwa-peristiwa seperti lonjokan bahan pangan secara tiba-tiba, bersama-sama dengan perlambatan pertumbuhan pendapatan,” kata Hofman. (umi)

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

PDIP sebelumnya sudah tak akui lagi Jokowi dan Gibran sebagai kader partai.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024