Dahlan: Besarkan BUMN Jangan Lupakan Swasta

Dahlan Iskan saat berkunjung ke redaksi VIVAnews
Sumber :
  • VIVAnews/ Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, memiliki rencana besar untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan pelat merah. Namun, dia juga memberikan catatan bahwa upaya membesarkan BUMN tidak boleh melupakan perusahaan swasta.

Garuda Indonesia Sanksi Tegas Pegawainya yang Jadi Petugas 'Nebeng' Haji ke Tanah Suci

"Saya punya rencana-rencana besar untuk membesarkan BUMN. Tapi, nanti ini mengalahkan swasta tidak? Kalau inisiatif membesarkan BUMN malah merusak pertumbuhan swasta, itu tidak baik," kata Dahlan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis 15 Desember 2011.

Dahlan menjelaskan bahwa ke depan masalah infrastruktur harus segera diselesaikan, karena biaya logistik Indonesia masih terlalu besar jika dibandingkan dengan Vietnam dan Filipina. "Infrastruktur BUMN harus segera diselesaikan seperti masalah pelabuhan di Tanjung Priok," tegasnya.

Kendati demikian, Dahlan menyarankan, pihak swasta juga harus dapat berkembang dengan pesat. "Jangan sampai BUMN-nya besar, tapi swastanya malah tidak tumbuh," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Dahlan juga menuturkan bahwa selama ini terlalu banyak BUMN yang menyewa kapal, seperti PT Perkebunan Nasional untuk mengangkut kelapa sawit.

Keajaiban Teknologi! LVAD Selamatkan Nyawa Penderita Gagal Jantung yang Hampir Putus Asa

Memang, dia melanjutkan, semuanya lancar, tapi ratusan triliun keluar. Untuk itu, dalam menghemat biaya operasional, dalam waktu dekat Kementerian BUMN akan membuat kapal di dalam negeri.

"Kalau sewa kapal akan membutuhkan ratusan triliun, dan kalau ingin membuat kapal sendiri, maka harus ada banking yang membiayai. Pinjaman sudah pasti kembali, karena sekarang ini bisnis sewa kapal masih bagus," ujarnya.

Sementara itu, dia menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan pada akhir 2014, BUMN akan terjun di bidang pangan. BUMN siap mengelola 600 ribu hektare tanah yang nantinya akan menghasilkan enam juta ton beras.

"BUMN akan terjun di bidang pangan tahun depan dan bakal mengelola seratus hektare sawah yang akan menghasikan satu juta ton, sehingga akhir 2014 ada 600 ribu hektare dan enam juta ton beras tambahan," tuturnya. (art)

Serius Bangun Koalisi di Pilkada Semarang, Golkar dan PKS Buka Pintu untuk Parpol Lain
Ilustrasi pabrik rokok.

Kenaikan Cukai Picu Turunnya Produksi Rokok dan Penerimaan Negara

Laporan penerimaan Kepabeanan dan Cukai Maret 2024 menunjukkan penurunan sebesar 4,5 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 69 triliun.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024