ORI Lebih Diminati Ketimbang Sukuk Retail

VIVAnews - Kendati pemerintah mengungkapkan penjualan sukuk retail sudah laku separoh dari target indikatif Rp 1,7 triliun, situasi yang terjadi di bank-bank pelaksana ternyata menunjukkan penjualan obligasi syariah retail itu belum terlalu diminati investor.

Kanye West Dilaporkan Akibat Diduga Meninju Pria yang Melecehkan Istrinya, Bianca Censori

Namun, sejumlah bank penjual berkeyakinan peminat akan meningkat menjelang penutupan pada 22 Februari lagi.

Pantauan VIVAnews di sejumlah kantor cabang bank menunjukkan penawaran sukuk retail masih belum terlampau ramai.

Misalnya, di Bank Mandiri Cabang Graha Alia di kawasan Gambir. Menurut petugas costumer service Mandiri, Alia Nova, sejak masa penawaran dibuka 30 Januari lalu hingga Jumat, 6 Februari 2009, jumlah dana nasabah yang dialihkan ke sukuk retail berjumlah Rp 350 juta. "Masa penawaran terakhir 20 Februari nanti," jelasnya.

Pihak bank menawarkan sukuk ritel kepada perorangan dengan jumlah minimal Rp 5 juta. Antusiasme nasabah tak sebesar saat Obligasi Republik Indonesia (ORI) diterbitkan. "Kemungkinan karena iklannya," katanya. Namun, dia berkeyakinan mendekati batas akhir penawaran, permintaan bakal melonjak.

Di kantor BII Cabang Proklamasi, Jakarta, juga mengaku belum menerima nasabah sukuk retail meski sudah dibuka dalam sepekan ini.

Menurut staf marketing BII, Elly, kendati ada target penjualan percabang Rp 500 juta hingga Rp 1 Miliar, BII tetap mengembalikan kepada minat nasabah. "Kami memberi tahu ada alternatif investasi, jangka waktu dan risikonya," jelas dia.

Direktur Pembiayaan Syariah Dahlan Siamat sebelumnya mengungkapkan penjualan sukuk telah mencapai Rp 964 miliar atau 57 persen dari total target indikatif sebesar Rp 1,7 triliun. 

Heru Budi: Pembayaran Lahan Proyek Normalisasi Kali Ciliwung ke BPN
VIVA Militer: Anthony Blinken dan Benjamin Netanyahu

5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar

Pertempuran antara Israel dan Palestina di wilayah Gaza, yang diikuti oleh serangan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024