- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews- Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono mengatakan realisasi penerimaan operasional dari pengelolaan cadangan devisa selama 2011 hingga sebesar Rp23,34 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan posisi cadangan devisa dari US$96 miliar di akhir Desember 2010 menjadi US$110 miliar pada akhir Desember 2011.
"Optimalisasi pengelolaan cadangan devisa di 2011 berkontribusi 69,6 persen, dimana realisasi penerimaan dari pengelolaan cadangan devisa sendiri tercatat sebesar Rp23,34 triliun, dan total penerimaan operasional BI mencapai Rp28,95 triliun," kata Hartadi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 30 Januari 2011
Menurut Hartadi, total penerimaan operasional BI sebesar Rp28,95 triliun. Karena ada penerimaan lain dari surat-surat berharga, sistem pembayaraan, perbankan dan administrasi. Penerimaan di 2012 sendiri diperkirakan penerimaan operasional dari pengelolaan devisa mencapai Rp22,86 triliun atau 2,07 persen lebih rendah dibanding realisasi tahun 2011.
Perkiraan tersebut secara umum disebabkan oleh turunnya suku bunga acuan sejumlah negara tujuan utama yang menjadi tujuan investasi, selain itu tingkat reinvestasi kupon juga mengalami penurunan yang signifikan sebagai dampak dari easing monetery policy oleh beberapa bank sentral utama.
Hartadi menambahkan, untuk penerimaan dari pengelolaan surat-surat berharga negara BI menargetkan akan mencapai Rp4 triliun. "Secara keseluruhan BI menargetkan dalam rencana penerimaan dalam anggaran tahunan di 2012 sebesar Rp27,36 triliun," ujarnya.
Toyota Starlet Bakal Dihidupkan Lagi sebagai Mobil Listrik, Begini Tampangnya?
Mobil hatchback legendaris Toyota Starlet dikabarkan akan kembali dihidupkan kembali. Namun, kabarnya pabrikan asal Jepang itu akan jadikan Starlet sebagai mobil listrik.
