- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menyatakan tidak berminat untuk mengakuisisi PT Bank Mutiara Tbk. Sebab, harga jual bank yang sebelumnya bernama Bank Century itu dinilai kemahalan.
"Wah nggak deh, itu kemahalan, Rp6,7 triliun untuk Bank Mutiara," kata Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sofyan Basir saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 13 Februari 2012.
Sofyan menuturkan, investor yang membeli Bank Mutiara sebaiknya dari asing. Sebab, bank-bank lokal dan BUMN seperti BRI, walaupun didorong untuk mengakuisisi Bank Mutiara, tidak akan berminat karena harganya tinggi. "Biar asing saja yang beli," katanya..
Dia mengatakan, BRI lebih berminat untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas pada tahun ini untuk mengembangkan bisnis nonorganik.
Untuk itu, ia berharap pada rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan yang akan datang, para pemegang saham menyetujui rencana BRI tersebut. "Sudah ada dananya untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat ekonomi, Aviliani, menyarankan agar bank Badan Usaha Milik Negara mengambil alih Bank Mutiara. Tapi, prosesnya tidak membeli, namun hanya kontrak manajemen. Lengkapnya, silakan buka tautan ini. (art)