Perusahaan Farmasi AS Persoalkan HaKI

VIVAnews - Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat mempersoalkan penegakan hak atas kekayaan intelektual di Indonesia.

"Mereka menyampaikan keluhan tersebut kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berkunjung ke Den Haag, Belanda pekan lalu," kata Ketua Komite Amerika Serikat Kadin Indonesia Sofjan Wanandi kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 11 Februari 2009.

Pasalnya, sebagian besar produk mereka kerapkali dipalsukan dan dijual bebas di Indonesia. Mereka gerah melihat produknya digandakan di Indonesia. Sofjan mengatakan, Wakil Presiden berjanji meninjau ulang aturan HaKI di Indonesia.

Pengusaha farmasi asal Paman Sam itu di antaranya Abbott dan Eli Lilly. "Mereka melaporkan kerugian yang cukup besar dengan beredarnya produk palsu mereka," kata Sofjan yang enggan menyebutkan berapa besar kerugian yang mereka terima.

Sofjan mengakui penegakan HaKI di Indonesia masih sangat lemah. "Masyarakat masih suka mengkopi untuk kepentingan sendiri, bahkan lebih parah lagi untuk dijual lagi," katanya. Selain perusahaan farmasi, perusahaan film, software, dan IT juga mengeluhkan hal yang sama. 

Dalam lawatan ke Den Haag Belanda pekan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan beberapa pengusaha asal Amerika Serikat, di antaranya Conoco-Phillips, ExxonMobil, Abbott, Eli Lilly, dan Caterpillar.

Kondisi Terkini Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Usai Disiram Air Keras OTK
Ilustrasi pelecehan seksual

Viral Fortuner Pelat Polri Ugal-ugalan, 2 Pemuda Tanggung Biadab Cekoki Lalu Perkosa Siswi SMP

Simak Round Up deretan artikel di kanal News VIVA menyedot perhatian pembaca sepanjang Selasa, 7 Mei 2024. Salah satu artikel viral Fortuner Pelat Polri yang ugal-ugalan

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024