BUMN Lirik Bisnis Hotel Murah

Hotel Inna Natour
Sumber :
  • www.innagaruda.com

VIVAnews - Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor perhotelan, PT Hotel Indonesia Natour tengah melirik bisnis baru berupa hotel murah. Perusahaan mengaku memiliki sejumlah aset berupa tanah yang bisa dikembangkan untuk bisnisnya itu.

Gelar RUPST, PT Federal International Finance Angkat Siswadi Jadi Presdir Baru

Menurut Direktur Utama Hotel Indonesia Natour, Intan Abdan Katoppo, aset berupa tanah yang dimiliki Inna group tersebar di sejumlah lokasi di Jakarta seperti Tebet, Kelapa Gading, dan Warung Buncit.

"Rata-rata, luas areal tanah tersebut mencapai 1.000 meter persegi," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Senin 28 Mei 2012.

Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0

Namun, Intan menegaskan, rencana bisnis hotel murah tersebut baru bisa dilaksanakan Hotel Indonesia Natour setelah program prioritas perusahaan selesai. "Renovasi hotel masih menjadi prioritas terlebih dahulu, baru pengembangan hotel less budget," ujarnya.

Saat ini, Hotel Indonesia Natour memang tengah menyehatkan kembali operasional perusahaan. Untuk menjalankan program itu perusahaan mengalokasikan investasi cukup besar, di mana salah satunya dengan merenovasi 384 kamar Inna Putri Bali yang terletak di Nusa Dua, Bali.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Renovasi hotel bintang lima ini untuk mengejar pelaksanaan APEC 2013 mendatang. "Kami buka lagi kuartal III-2013, untuk mengejar penyelenggaraan APEC," tutur Intan.

Selain hotel di Bali, perusahaan juga menutup dan merenovasi dua hotel Inna, yaitu Grand Inna Muara, Padang dan Inna Kuta Beach. "Ada pengurangan 168 kamar di Padang dan 220 kamar di Kuta, karena renovasi. Namun, tahun ini beroperasi kembali," kata dia.

Untuk merenovasi bangunan itu, Inna Group, menganggarkan dana sebesar Rp400miliar-500 miliar. Dana investasi ini diambil dari 30 persen kasĀ  perusahaan dan sisanya dari lembaga pinjaman dan bank. Inna group sendiri menganggarkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp500 miliar.

Nantinya, hotel hasil renovasi itu akan menjadi produk unggulan bagi Inna group. Perusahaan juga membuka kesempatan bagi bagi BUMN yang ingin mengembangkan hotelnya bersama Inna Group.

"Kami ingin menjadi jaringan hotel Indonesia yang dapat bersaing dengan jaringan hotel internasional," tuturnya.

Sepanjang 2011, Hotel Indonesia Natour membukukan laba bersih Rp25,9 miliar, turun dibandingkan setahun sebelumnya Rp27,7 miliar. Penurunan itu akibat penutupan operasional hotel-hotel yang tengah direnovasi.

Tahun ini, perusahaan mengaku menargetkan laba bersih lebih kecil yaitu sebesar Rp5,7 miliar. Penurunan drastis ini tak lepas dari langkah investasi tersebut. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya