- REUTERS/Alex Domanski
VIVAnews - Krisis ekonomi terparah yang melanda Italia sejak Perang Dunia II seolah menjadi berkah tersendiri bagi kalangan mafia di negara tersebut. Bank of Italy mengungkapkan transaksi keuangan mencurigakan terkait organisasi mafia diketahui mengalami peningkatan.
Seperti dikutip VIVAnews dari laman CNBC.com, Jumat, 8 Juni 2012, laporan mencurigakan aktivitas pencucian uang atau money laundering menggunakan institusi keuangan telah meningkat 147 persen selama 2010-2011 dibandingkandua tahun sebelumnya. "Dan mereka terus berkembang," kata Deputi Diretur Bank Sentral Italia, Anna Maria Tarantola.
Sekitar 800 dari total laporan yang diperoleh bank sentral, diketahui melibatkan orang-orang yang telah ditangkap maupun tengah diselidiki dalam kasus aktivitas mafia. Seperempat dari laporan berasal dari kawasan utara Italia, kawasan yang selama ini dikuasai kelompok mafia.
Sejumlah kelompok mafia terkenal yang menempati kawasan itu diantaranya, Cosa Nostra di Sicily, Camorra di daerah Naples, dan Calabria 'Ndrangheta dan terbukti telah lama menguasai perekonomian Italia.
Namun, diakui aktifitas para mafia ini memang semakin ketat seiring perekonomian Eropa yang terus terpuruk. Ditambah lagi kebijakan bank yang mengurangi pinjaman. Tak hanya itu, banyak jaringan kriminal yang memiliki dana besar mulai mengalihkan investasi mereka pada sektor riil.
"Aktivitas pencucian uang tak ada siklusnya, dan dia meningkat di tengah krisis," kata Tarantola.
Sebuah laporan dari SOS Impresa mengungkapkan, aktivitas kejahatan terorganisasi mampu menghasilkan perputaran uang selama 2011 sebesar 140 miliar euro, atau 7 persen dari PDB tahunan Italia.
Geng kejahatan ini diketahui mengantongi 65 juta euro dalam bentuk uang tunai, menempatkannya sebagai bank nomor 1 di Italia. Penangkapan terhadap geng kejahatan ini hampir terjadi setiap hari di Negara Pizza tersebut.