9 Bandara Indonesia Berkelas Dunia

Terminal Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara
Sumber :
  • Antara/ Septianda Perdana

VIVAnews - PT Angkasa Pura II (Persero) menjadikan pengembangan bandara sebagai bagian dari program internasionalisasi untuk mengantarkan sebagai perusahaan kelas dunia. Sembilan dari 12 bandara yang diopersikan Angkasa Pura II akan menjadi proyek percontohan bandara kelas dunia.

"World class company adalah visi kami yang didukung dengan misi menjadikan seluruh bandara menjadi world class airports,” kata Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S Sunoko dalam seminar Global Airports Indonesia 2012 di Jakarta, Rabu 27 Juni 2012.

Saat ini Angkasa Pura II tengah mengembangkan sembilan bandara dengan meningkatkan daya tampung yang tidak lagi sesuai dengan jumlah pergerakan. Fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas terminal penumpang, termasuk segala fasilitas penunjang lain seperti apron, runway, serta aksesibilitas.

Bandara-bandara tersebut meliputi Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang dikembangkan dari 0,7 juta penumpang per tahun (JPT) menjadi 2,5 JPT, dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2012 dengan menelan biaya Rp170 miliar. Kemudian Bandara Supadio, Pontianak, dikembangkan dari 0,875 JPT menjadi 2,5 JPT  dengan target penyelesaian akhir 2013 dan menghabiskan investasi Rp65 miliar.

Ada juga Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, dikembangkan dari 0,35 JPT menjadi 1,3 JPT dengan total investasi Rp107 miliar, selesai Desember. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang dari 1 JPT menjadi 2,5 JPT dengan investasi sebesar Rp87 miliar dan telah rampung. Serta Bandara Sultan Thaha, Jambi, dari 0,5 JPT menjadi 1,5 JPT yang diharapkan selesai pada Desember 2012 dan menelan investasi Rp107 miliar.

Selanjutnya Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, dikembangkan dari 0,1 JPT menjadi 1 JPT juga ditargetkan selesai pada akhir 2012 dengan investasi Rp87 miliar. Serta Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Medan, yang menghabiskan dana hingga Rp3,5 triliun dibangun dengan kapasitas 8,1 JPT (Tahap I) untuk menggantikan Bandara Polonia yang hanya berkapasitas 0,9 JPT.

Sementara pengembangan telah selesai dilakukan pada 2011 lalu adalah Bandara Minangkabau, Padang, dari kapasitas 1 JPT menjadi 2,5 JPT. Kemudian pada pertengahan Juli mendatang, Angkasa Pura II akan memulai mengimplementasikan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dari kapasitas 22 JPT menjadi 62 JPT.

Tri menambahkan, sejalan tingginya pertumbuhan pergerakan penumpang maupun pesawat, memicu Angkasa Pura II bekerja lebih keras mengembangkan bandara serta mengoptimalkan pelayanan terhadap pengguna jasa.

Ia menjelaskan pergerakan pesawat di seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura II pada 2011 mengalami pertumbuhan 10,9 persen dari tahun 2010 dengan jumlah pergerakan 558.347 pesawat. Sementara total jumlah pergerakan penumpang pada 2011 mencapai 19,2 persen dari tahun sebelumnya, dengan jumlah 72.308.686 pesawat. Sedangkan peningkatan jumlah pergerakan layanan Kargo sebesar 14,9 persen menjadi 696 juta ton.

Tingginya angka pertumbuhan tersebut menjadi indikator bahwa Angkasa Pura II memiliki prospek yang cukup besar untuk berkembang lebih maju mewujudkan visi sebagai perusahaan berkelas dunia, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan sekelas di tingkat regional.

Untuk itu perlu upaya-upaya mematangkan program peningkatan kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa. Di antaranya dengan meningkatkan sumber daya manusia, baik kuantitas maupun kualitas.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia
Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024